Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Budi Daya Pangan - Kamar Berpendingin Jadi Solusi Menjaga Kualitas

Banten Bisa Jadi Lumbung Cabai Nasional

Foto : ANTARA/HO-NFA

Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi, saat menghadiri Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Banten dan Panen Cabai.

A   A   A   Pengaturan Font

Terkait pemanfaatan teknologi, Arief menjelaskan saat ini NFA telah mengalokasikan bantuan sarana dan prasarana logistik pangan seperti reefer container, air blast freezer, cold storage, dan heat pump dryer untuk sentra produksi pangan di sejumlah daerah. Diharapkan dengan bantuan ini pemerintah daerah dapat lebih mengembangkan potensi pangan.

Dia sudah alokasikan bantuan fasilitas logistik pangan untuk delapan provinsi yang merupakan sentra produksi pangan. Fasilitas ini bertujuan untuk memperpanjang masa simpan produk pangan termasuk di antaranya cabai. Dengan begitu, kelebihan stok saat panen dapat disimpan untuk memenuhi permintaan di luar musim panen. Dengan demikian, stok aman dan harga terkendali sepanjang tahun.

Arief menambahkan pemanfaatan kamar dingin juga menjadi solusi untuk menjaga kualitas cabai yang disimpan dalam waktu tertentu. Sebab cabai merupakan komoditas yang mudah rusak, sedangkan masyarakat belum terbiasa mengonsumsi cabai olahan.

Sementara itu, Bupati Lebak, Banten, Iti Octavia Jayabaya, minta warga menggunakan bantuan langsung tunai (BLT) dari pengalihan subsidi bahan bakar minyak untuk memenuhi kebutuhan pokok. Bupati mengatakan bahwa pemerintah mengalokasikan dana 4,3 miliar untuk memberikan BLT kepada7.325 keluarga penerima manfaat Kabupaten Lebak.

Pemerintah membagikanBLT selama empat bulan dari September sampai Desember untuk mengurangi beban ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat miskin setelah kenaikan harga bahan bakar minyak.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka, Antara

Komentar

Komentar
()

Top