Bantah AS, Arab Saudi Tegaskan Tak 'Bersujud' ke Rusia Soal Minyak
Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel Al-Jubeir.
Mengutip Reuters, OPEC+ mengumumkan rencana pengurangan produksi minyaknya pada pekan lalu setelah berminggu-minggu melalui lobi dengan pejabat AS. Washington bahkan menuduh Arab Saudi telah memilih 'bersujud' ke Rusia, dengan menolak menyetujui pembatasan harga minyak Rusia yang didorong oleh invasi Ukraina.
Sementara itu, Badan Energi Internasional (IEA) pada hari Rabu (12/10) memperingatkan keputusan kelompok produsen minyak OPEC+ untuk memangkas produksi telah mendorong kenaikan harga dan dapat memicu ekonomi global ke jurang resesi.
"Kemerosotan ekonomi yang tak henti-hentinya dan harga yang lebih tinggi yang dipicu oleh rencana OPEC+ untuk memangkas pasokan memperlambat permintaan minyak dunia," ujar IEA, yang mencakup Amerika Serikat dan negara-negara konsumen utama lainnya.
Badan yang berbasis di Prancis itu menuturkan pengendalian produksi minyak OPEC+ di tengah inflasi hanya akan membawa ekonomi global ke level yang sangat rendah.
"Dengan tekanan inflasi yang tak henti-hentinya dan kenaikan suku bunga, harga minyak yang lebih tinggi dapat membuktikan titik kritis bagi ekonomi global yang sudah di ambang resesi," tambahnya dalam laporan minyak bulanannya.
Editor : Fiter Bagus
Komentar
()Muat lainnya