Bank Perlu Pastikan Keamanan Data

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan kedaulatan dan keamanan data nasabah menjadi tantangan besar dalam pengembangan perbankan digital ke depan. Karena itu, pelaku industri perbankan perlu menyiapkan strategi menghadapi dua tantangan tersebut, terutama keamanan dan kedaulatan terkait infrastruktur digital banking.

Direktur Grup Pengawas Spesialis Departemen Pengawas Bank 3 OJK, Dewi Astuti, mengatakan dalam transformasi industri keuangan ke digital dari konvensional, industri perbankan harus mampu menjawab tantangan keamanan dan kedaulatan data. "Maklum saja, seiring pesatnya digitalisasi perbankan di ranah global, termasuk Indonesia, serangan peretas terhadap industri jasa keuangan juga semakin tinggi.

Dalam beberapa bulan terakhir, serangan virus melalui Ransomware WannaCry dan perangkat lunak turunannya sempat mengancam industri keuangan global, yang bukan tidak mungkin dapat menjalar ke Indonesia," jelas Dewi dalam diskusi publik bertajuk Mendukung Kesiapan Sektor Perbankan Indonesia Menuju Era Digital, di Jakarta, Senin (24/7).

Dewi menjelaskan dalam aspek keamanan pelaku industri harus menjaga tiga aspek, yakni kepercayaan nasabah, integritas perusahaan, dan juga ketersediaan layanan. Kepercayaan nasabah bisa tergerus dengan hilangnya dana nasabah melalui sistem digital yang tidak memadai. "Itu juga akan mengganggu integritas bank, maka harus ditingkatkan dengan menjamin data nasabah agar dijaga dengan baik," ujarnya.

Untuk aspek ketersediaan, pelaku industri harus menjamin infrastruktur dan sistem yang memadai bagi keberlangsungan sistem pembayaran masyarakat yang semakin masif. "Bank harus memastikan para penggunanya untuk ketersediaan layanan dan sistem yang baik bagi kemudahan nasabah," kata dia.
Halaman Selanjutnya....