Bank Dunia: Reformasi Melambat, Indonesia Butuh Keajaiban untuk menjadi Negara Ekonomi Maju pada 2045
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan Indonesia "harus menghindari jebakan negara berpendapatan menengah" agar bisa mencapai status negara berpendapatan tinggi pada 2045.
"Perangkap pendapatan menengah biasanya muncul sebagai regulasi yang membuat perekonomian semakin sulit, dan pada akhirnya mempersulit kehidupan masyarakat," katanya memperingatkann
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu, menambahkan, pemerintah akan bertumpu pada industrialisasi untuk pertumbuhan ekonomi, dengan fokus pada sektor manufaktur sekaligus mendorong sektor jasa sebagai katalis, terutama pada industri bernilai tinggi seperti elektronika, pusat data, dan semikonduktor.
"Manufaktur masih memiliki potensi nilai tambah yang jauh lebih tinggi, sehingga memberi kita keuntungan lebih besar," jelas Febrio, namun ia juga mencatat bahwa sektor tersebut harus melalui transformasi terlebih dahulu.
Menurut laporan S&P Global, penurunan di sektor manufaktur negara itu meningkat pada bulan Agustus dengan indeks manajer pembelian (PMI) turun menjadi 48,9 dari pembacaan 49,3 pada bulan Juli.
Wakil Menteri Keuangan, Thomas Djiwandono, mengatakan pada hari Selasa di seminar yang sama bahwa pemerintahan mendatang di bawah presiden terpilih Prabowo Subianto, yang dijadwalkan menjabat pada bulan Oktober, akan memprioritaskan pendidikan, kesehatan, ketahanan pangan dan energi untuk transisi ke ekonomi berpendapatan tinggi.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Komentar
()Muat lainnya