Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Mitigasi Pelambatan Ekonomi

Bank Dunia Ingatkan Kenaikan Risiko Resesi Global

Foto : ERIC BARADAT/AFP

WASPADAI RISIKO RESESI I Warga berjalan disamping Gedung Group Bank Dunia di Washington beberapa waktu lalu. Bank Dunia meminta RI waspadai risiko resesi global.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Bank Dunia dan pemerintah Indonesia membahas tentang upaya yang harus dilakukan untuk mengatasi eskalasi ekonomi global yang makin tak menentu.

"Kondisi ekonomi saat ini sedang melemah, risiko resesi pada ekonomi global meningkat, ada beberapa poin yang perlu diwaspadai," kata Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, Rodrigo A Chaves, usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/9). Pertemuan dengan Presiden Jokowi dan sejumlah menteri berlangsung secara tertutup.

Hanya saja, Rodrigo menilai fundamental ekonomi makro Indonesia memang saat ini cukup solid terutama dari berbagai upaya pembangunan infrastruktur hingga menarik aliran investasi asing masuk ke Indonesia. Namun demikian, pemerintah Indonesia harus terus memantau kondisi ekonomi global dan mempersiapkan langkah mitigasi.

Rodrigo menambahkan rekomendasi yang disampaikan kepada pemerintah untuk mendorong ekonomi yakni memperbaiki defisit neraca transaksi berjalan dengan memperbesar penanaman modal asing. "Cara itu paling baik untuk menambah modal, juga memperbaiki aliran portofolio," jelas Rodrigo.

Dia menjelaskan pemerintah perlu memberikan kredibilitas yang dibutuhkan bagi investor asing. "Aturan mainnya harus jelas, stabil, serta memenuhi aspek kepatuhan terhadap aturan yang berlaku," tambah Rodrigo.

Alokasi Pinjaman

Pada kesempatan itu, Rodrigo menyebut Bank Dunia terbuka kepada Indonesia jika memerlukan bantuan. "Kami selalu siap dalam menyediakan pinjaman, pendampingan teknis, apalagi Indonesia adalah salah satu klien penting Bank Dunia. Kami akan menantikan hal-hal apa yang bisa kami bantu dari pemerintah," katanya.

Dia melihat kebutuhan uang Indonesia saat ini masih dalam batas normal. "Kami tidak melihat bahwa (Indonesia) membutuhkan pendanaan yang sangat besar," ucapnya.

Bank Dunia bakal memberikan pinjaman sewajarnya. Mereka siap meminjamkan uang sebesar dua miliar dollar AS tahun depan untuk Indonesia. "Kami tetap akan memberikan alokasi pinjaman dalam posisi sewajarnya, sekitar dua miliar dollar AS per tahun, tidak terlalu besar lah untuk negara sebesar Indonesia," tandasnya.

Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini akan berada sedikit di atas angka 5 persen, atau tak jauh berbeda dengan proyeksi Kementerian Keuangan beberapa waktu yang lalu. "Tantangan tahun depan bakal tetap bergantung pada ekonomi global, komoditas ekspor impornya," tegasnya.

Sebelumnya, Bank Dunia pada Juli 2019 memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini dari proyeksi sebelumnya sebesar 5,2 persen menjadi 5,1 persen.Ant/AR-2

Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top