Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Bank Dunia: 400 Juta Siswa Terdampak Penutupan Sekolah Akibat Perubahan Iklim

Foto : actonclimate.com

Sebanyak 400 juta siswa di seluruh dunia mengalami penutupan sekolah akibat cuaca ekstrem sejak 2022.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Sebanyak 400 juta siswa di seluruh dunia mengalami penutupan sekolah akibat cuaca ekstrem sejak 2022, menurut laporan Bank Dunia yang baru dirilis 4 September 2024.

Laporan tersebut mengkaji dampak buruk perubahan iklim terhadap pendidikan di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah serta menawarkan solusi untuk memanfaatkan pendidikan guna memacu aksi iklim.

Laporan tersebut juga memperkirakan bahwa investasi satu kali sebesar 18,51 dollar AS per anak dapat mengurangi dampak dari guncangan iklim.

Analisis baru dalam laporan,"Memilih Masa Depan Kita: Pendidikan untuk Aksi Iklim",menunjukkan bahwa krisis iklim paling parah menghantam pendidikan di negara-negara berpendapatan rendah, rata-rata 18 hari sekolah hilang setiap tahunnya, dibandingkan dengan 2,4 hari di negara-negara yang lebih kaya.

Seorang anak berusia 10 tahun pada tahun 2024 mengalami banjir tiga kali lebih banyak, kekeringan lima kali lebih banyak, dan gelombang panas 36 kali lebih banyak sepanjang hidup mereka dibandingkan dengan anak berusia 10 tahun pada tahun 1970.

Bahkan ketika sekolah dibuka, siswa kehilangan pembelajaran karena iklim. Di Brazil, siswa di 50% kotamadya termiskin dapat kehilangan pembelajaran setengah tahun hanya karena panas.

"Kaum muda secara langsung terdampak oleh krisis ini, dan mereka bersemangat untuk bertindak. Namun, sistem pendidikan tidak memberikan informasi, keterampilan, dan peluang yang mereka butuhkan di dunia yang terdampak iklim," kata Mamta Murthi, Wakil Presiden Bidang SUmber Daya Manusia Bank Dunia, dalam siaran pers yang dikutip dari laman resmi Bank Dunia.

"Ini kesempatan yang hilang untuk memanfaatkan kekuatan pendidikan sehingga kita dapat beradaptasi dan mengurangi krisis iklim," katanya.

Pendidikan tidak hanya terancam oleh perubahan iklim, pendidikan juga sangat diabaikan dalam pendanaan iklim. Analisis sebelumnya menunjukkan bahwa hanya 1,5% dari pendanaan iklim yang dialokasikan untuk pendidikan.

Namun, perkiraan baru dalam laporan tersebut menunjukkan bahwa dengan biaya 18,51 dollar per anak, sekolah dapat membantu melindungi pembelajaran dari perubahan iklim dengan lebih baik, yakni dengan meningkatkan suhu ruang kelas, membangun infrastruktur yang tangguh, dan melatih guru, di antara langkah-langkah adaptasi lainnya.

"Kabar baiknya adalah ada banyak langkah berbiaya rendah yang dapat diambil pemerintah untuk memanfaatkan pendidikan dan pembelajaran untuk aksi iklim sekaligus mengadaptasi sistem pendidikan terhadap perubahan iklim,"kata Luis Benveniste, Direktur Global Pendidikan di Bank Dunia.

"Meningkatkan infrastruktur sekolah, memastikan keberlanjutan pembelajaran, dan memanfaatkan siswa dan guru sebagai agen perubahan positif yang efektif dapat berkontribusi pada planet yang lebih layak huni," katanya.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Lili Lestari

Komentar

Komentar
()

Top