Bank DKI Pimpin Kredit Sindikasi BPD Senilai Rp2 Triliun

Secara rinci, penyaluran kredit sindikasi senilai total 2 triliun rupiah, Bank DKI turut menyalurkan dengan porsi senilai 500 miliar rupiah. Adapun BPD lain yang turut berpartisipasi adalah Bank Sumut dan Bank Jatim masing-masing 270 miliar rupiah, Bank Nagari dan Bank Sumsel Babel 175 miliar rupiah, Bank Maluku Malut 110 miliar rupiah, Bank Papua 95 miliar rupiah.

Sementara itu, Bank Kalteng, Bank Sulselbar dan Bank Kalsel masing-masing 85 miliar rupiah, Bank Bengkulu, Bank NTT dan Bank SulutGo masing-masing 50 miliar rupiah.

Sebelumnya juga Bank DKI telah berpartisipasi dalam penyaluran kredit kepada perusahaan tersebut baik secara bilateral ataupun sindikasi termasuk diantaranya Sindikasi Kredit Investasi Refinancing Power Plant senilai 1,4 triliun rupiah pada 2018. Kemudian, kredit sindikasi investasi refinancing mesin pulp making 8 sebesar 1,75 triliun rupiah dengan porsi penyaluran kredit 600 miliar rupiah pada 2020 yang kesemuanya dalam kolektibilitas lancar.

"Melalui penandatanganan perjanjian kredit sindikasi ini, diharapkan dapat menjadi salah satu stimulus pertumbuhan perekonomian di tanah air di masa pandemi ini," kata Fidri.

Dia menambahkan, selain kredit sindikasi bersama BPD tersebut, Bank DKI juga melakukan akselerasi pemberian kredit kepada segmen UMKM, yang mana tumbuh sebesar 28 persen secara yoy (year on year) dengan portfolio 1,30 triliun rupiah pada Oktober 2020 menjadi 1,68 triliun rupiah pada Oktober 2021. Total penyaluran kredit Bank DKI sampai dengan Oktober 2021 mencapai 36,5 triliun rupiah.