Bank BRI Ganti Semua Kerugian Dana Nasabah

JAKARTA- Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Bank BRI), Suprajarto di Jakarta, Kamis (15/3), mengatakan akan meningkatkan patroli di mesinmesin ATM untuk mengantisipasi tindak pidana skimming atau penggandaan kartu ATM nasabah oleh pelaku kejahatan pembobol dana nasabah.

Patroli akan dilakukan setiap hari dengan melibatkan tenaga outsourcing yang dipekerjakan perusahaan guna mencegah kembali terjadinya kejahatan penggandaan kartu atau skimming yang dialami sejumlah nasabah BRI di Kediri, Jawa Timur.

Selain patroli, perseroan juga akan meningkatkan keamanan sistem informasi teknologi layanannya karena modus para pelaku kejahatan yang menyasar bank, kian hari makin canggih. "Kita berkejarkejaran dengan penjahat, kami kencang, dia juga kencang," kata Suprajarto.

Sementara itu, Komisaris Utama Bank BRI, Andrianof Chaniago, mengatakan kasus yang menimpa belasan nasabah BRI karena penjahat berhasil mengacak-acak sistem dan mengambil data nasabah. "Jaringan dibaca jadi dia menyedot data," ujarnya.

Sebab itu jelas Andrinof perlu meningkatkan keamanan sistem informasi dan teknologi (IT) yang merupakan benteng pertahanan utama bank.

Lebih lanjut Sekretaris Perusahaan Bank BRI, Bambang Tribaroto menjelaskan bahwa upaya untuk menjaga transaksi nasabah dari kejahatan duplikasi kartu melalui skimming dengan menempuh berbagai tindakan untuk melindungi nasabahnya.

Langkah tersebut merupakan bagian dari aspek pengelolaan manajemen risiko BRI dalam upaya menjaga keamanan transaksi dan dana nasabah, terutama di tengah menggeliatnya transaksi e-banking di era e-commerce, sistem keamanan teknologi informasi menjadi fokus utama.

"BRI tengah melakukan enhancement keamanan di teknologi e-channel BRI. Kami mengimbau agar nasabah tidak perlu khawatir akan keamanan dalam menggunakan layanan Bank BRI," kata Bambang.

Menurut Bambang, interaksi dengan nasabah adalah hal yang fundamental bagi bank, sehingga bisa mengedukasi nasabah untuk menjaga keamanan dan kenyamanan dalam transaksi perbankan.

bud/AR-2