Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bencana Alam - Korban Tewas akibat Tsunami Mencapai 430 Orang

Banjir Menambah Penderitaan Korban Tsunami

Foto : ANTARA/AKBAR NUGROHO GUMAY

TERDAMPAK BANJIR - Foto aerial rumah yang terendam banjir di kawasan Labuan, Pandeglang, Banten, Rabu (26/12). Banjir terjadi akibat curah hujan tinggi yang ditambah air laut pasang sehingga mempersulit proses evakuasi dan pencarian korban hilang akibat tsunami Selat Sunda.

A   A   A   Pengaturan Font

>>Fokus evakuasi dan pencarian korban diutamakan di Kecamatan Sumur, Pandeglang.

>>Abu Gunung Anak Krakatau dilaporkan sudah sampai ke Kota Cilegon.

PANDEGLANG - Penderitan korban tsunami Selat Sunda kian bertambah menyusul terjadinya banjir pada Rabu (25/12) pagi, terutama di Kecamatan Labuan, Pandeglang, Banten. Banjir hingga setinggi dada orang dewasa merupakan luapan sungai dari Kecamatan Jiput dan Kecamatan Menes akibat hujan deras yang mengguyur kawasan Labuan tanpa henti sejak kemarin.

Situasi ini juga memperlambat proses evakuasi dan pencarian korban hilang. Bahkan, sejumlah warga mengaku kian menderita karena belum selesai terdampak tsunami, kini harus menanggung penderitaan akibat banjir.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan peluang hujan di wilayah Pandeglang masih tinggi dengan intensitas lebat dan ringan juga disertai petir. "Potensi hujan itu terjadi pagi, siang, sore, malam, hingga dini hari. Karena itu, masyarakat diminta mewaspadai banjir dan longsor. Di samping itu juga tiupan angin cukup tinggi hingga 20 kilometer per jam dan bergerak dari Barat Daya hingga Barat," kata Kepala Seksi Data BMKG Serang, Tardjono, saat dihubungi di Posko Utama Bencana Tsunami di Labuan.

Sedangkan ketinggian gelombang perairan Selat Sunda bagian Selatan berkisar 0,75 meter sampa 1,25 meter dan Selatan Banten antara 0,75 meter sampai 2,5 meter dan gelombang bergerak dari Barat Daya hingga Barat. Karena itu, masyarakat diminta mewaspadai banjir dan longsor. "Kami minta warga tetap waspada menghadapi cuaca buruk itu," ujar Tardjono.

Sementara itu, tim medis terus berdatangan ke seluruh wilayah Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, yang terkena dampak paling parah tsunami. "Saat ini terdapat empat tim medis yang tersebar di seluruh wilayah Kecamatan Sumur, di antaranya tim medis RSUD Malingping, tim medis Dinas Kesehatan Provinsi Banten, tim medis Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang, serta petugas PKM setempat," kata Kadis Sosial Provinsi Banten, Nurhana. Seluruh tim medis terus berupaya untuk memberikan penanganan yang tepat guna semakin banyak korban luka-luka ditangani dengan baik.

Dari Cilegon dilaporkan, abu Gunung Anak Krakatau sudah sampai ke Kota Cilegon, Banten, pada Rabu sore. Turunnya abu vulkanik membuat masyarakat Cilegon khawatir dengan status Gunung Anak Krakatau yang terus menerus erupsi.

Namun demikian, Ketua Tim Tanggap Darurat Erupsi Gunung Anak Krakatau, Kushendratno, mengatakan aktivitas Gunung Anak Krakatau sekarang merupakan kesehariannya ketika meningkat, mengeluarkan letusan yang terus-menerus dan mengeluarkan abu dengan hembusan angin ke timur laut mengarah ke Cilegon. "Jangan percaya isu yang menimbulkan kepanikan. Jika ingin informasi soal Gunung Anak Krakatau, silakan datang langsung ke pos pemantauan di Pasauran, Serang," ujar Kushendratno.

Fokus di Sumur

Hari keempat pascabencana tsunami Selat Sunda, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan tim SAR Gabungan fokus untuk menangani tujuh desa di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang. Ketujuh desa tersebut adalah Tamanjaya, Tunggaljaya, Cigorondong, Kertajaya, Ujungjaya, Sumberjaya, dan Kertamukti.

Berdasarkan data BNBP hingga Rabu, pukul 13:00 WIB, tercatat korban meninggal dunia mencapai 43 orang di Kecamatan Sumur. Namun, ini masih bisa bertambah melihat tim saat ini masih bekerja di lokasi.

"Fokus utama saat ini mulai dilakukan evakuasi, pencarian penyelamatan korban, penanganan pengungsi bantuan logistik diarahkan ke Sumur. Helikopter BNPB ada tiga, satu melakukan dropping logistik, kemudian juga mengangkut masyarakat yang menajadi korban untuk dirawat di rumah sakit yang ada di Pandeglang," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.

Sutopo mengatakan penggunakan helikopter ini sangat menguntungkan untuk menjangkau banyak desa. Ia menambahkan untuk melalui darat memiliki banyak kendala karena banyak jalan yang mengalami kerusakan. "Wilayah Sumur itu paling ujung dari Kabupaten Pandeglang, perbatasan langsung dengan taman nasional Ujung Kulon, kondisi tipografisnya memang bukit-bukit dan jalan infrastruktur di sana banyak rusak sebelum kejadian. Apalagi ditambah dengan terjangan tsunami," jelasnya.

Sementara itu, hingga saat ini, korban tsunami Selat Sunda tercatat 430 orang meninggal dunia, 1.495 orang luka-luka, 159 orang hilang, dan 21.991 orang mengungsi. Sedangkan kerusakan fisik 924 unit rumah rusak, 73 penginapan seperti hotel dan vila rusak, 60 warung dan toko rusak, 434 perahu dan kapal rusak, 24 kendaraan roda empat rusak, 41 kendaraan roda dua rusak dan beberapa fasilitas publik yang rusak seperti pelabuhan, dermaga dan shelter.Ant/ola/AR-2

Penulis : Antara, Yolanda Permata Putri Syahtanjung

Komentar

Komentar
()

Top