Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, soal Tata Transportasi Ibu Kota

Bangun Konektivitas dan Aksesibilitas Angkutan Massal

Foto : ISTIMEWA

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo

A   A   A   Pengaturan Font

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, melantik sejumlah pejabat tinggi pratama di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Salah satunya, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo. Syafrin merupakan mantan Kepala Bidang Pengendalian dan Operasi Dinas Perhubungan DKI Jakarta, namun diberhentikan Gubernur DKI Jakarta sebelumnya.

Dia pun pindah ke Kementerian Perhubungan dan dipercaya menjadi Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XIII Provinsi NTT. Kini, Syafrin mendapat tugas membenahi sistem transportasi di Ibu kota.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang hal ini, reporter Koran Jakarta, Peri Irawan, mewawancarainya usai pelantikan. Berikut petikannya.

Apa terobosan pertama Anda yang akan diterapkan di Jakarta?

Saya akan mempelajari secara detail apa yang sudah tertuang dalam RPJMD. Nah, dalam RPJMD ini yang harus bisa kita realisasikan karena itu menjadi amanah rakyat.

Soal integrasi angkutan umum massal, bagaimana langkah Anda?

Integrasi itu hanya menjadi salah satu faktor penunjang. Yang utama sebenarnya itu ada dua, yaitu pertama bagaimana kita membangun konektivitas dan menyiapkan aksesibilitas.

Dinas Perhubungan DKI Jakarta selalu menjadi sorotan berbagai pihak, apa tanggapan Anda?

DKI membuka ruang secara nasional untuk masuk saya mendaftar dan alhamdulliah bisa diberi amanah oleh Pak Gubernur.

Bukannya sebelum di Kementerian, Anda pernah di Dishub DKI Jakarta?

Ya, sebelumnya sudah.

Seperti apa pengalaman Anda di Kementerian Perhubungan, bisa dijelaskan?

Saya di Dishub DKI tahun 2000 sampai 2016, kemudian 2016 Pak Jokowi membentuk Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek. Saya kebetulan diminta untuk bergabung ke sana. 2017 bergabung ke Ditjen Perhubungan Darat. Januari 2019, saya pindah ke Balai Pengelolaan Trasportasi Darat Provinsi NTT. Hari ini, dipercaya mengemban amanah sebagai Kadishub DKI Jakarta.

Artinya, sudah banyak pengalaman di bidang transportasi ya?

Ya, mudah-mudahan kita bisa menyatukan langkah dan irama dalam rangka menata transportasi Jakarta ke depan.

Kenapa mau balik lagi ke DKI Jakarta?

Karena saya melihat bahwa penataan transportasi di Jakarta itu adalah tantangan. Dan kebetulan, saya sempat mengalami tugas di Dinas Perhubungan di Provinsi DKI dan kita sempat membuat apa yang disebut pola transportasi makro.

Tentu itu yang kita harapkan, bisa kita implementasikan ke depan sehingga visi misi Pak Gubernur untuk menciptkan sistem transportasi angkutan umum yang andal, kemudian kemacetan lalu lintas yang bisa kita minimalisir. Jika kita tidak bisa kurangi, minimal bisa kita minimalisir bisa kita laksanakan ke depan. P-5


Redaktur : M Husen Hamidy

Komentar

Komentar
()

Top