Bangsa Ini Harus Fokus pada Masalah Pembangunan karena Pilpres Telah Selesai
Rimawan Pradipta
Akhir pekan lalu, dosen-dosen Universitas Gadjah Mada Yogyakarta menyerukan pesan perdamaian terkait kondisi sosial politik setelah kontestasi Pilpres 2019.
Seruan kembali merajut persatuan dan membuang berbagai fanatisme persaingan menguat. Koran Jakarta mewawancari salah satu inisiator seruan dari Balairung tersebut, yaitu dosen muda, pakar kriminologi ekonomi FEB UGM, Rimawan Pradipta. Berikut petikannya.
Apa sebenarnya akar munculnya perbedaan politik yang begitu tajam?
Bukan pilihan strategi para pasangan calon atau paslon yang saya lebih fokuskan, namun lebih pada bagaimana masyarakat menyikapi terhadap pilihan strategi itu.
Satu hal yang patut menjadi keprihatinan adalah maraknya hate speech terkait pribadi. Masalah semakin kompleks karena para simpatisan kedua paslon terjebak ke retorika menihilkan profil paslon lawan, namun melupakan diskusi tentang program yang ditawarkan.
Bagaimana mengenai pola politik identitas yang juga menguat?
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya