Bangkrut! Perusahaan Kripto Celsius Ajukan Pasal Kebangkrutan, Menyusul Gonjang-ganjing di Pasar Kripto

JAKARTA - Perusahaan yang didirikan pengusaha Israel dan berbasis di Ney Jersey AS, Celsius, menyatakan bangkrut di Kota New York, Kamis (14/7) seperti dilaporkan Al-Monitor sehari kemudian.

Dalam sebuah pernyataan, Celsius mengatakan bahwa keputusan tersebut "memberikan kesempatan terbaik bagi perusahaan untuk menstabilkan bisnis dan mewujudkan restrukturisasi transaksi menyeluruh yang memaksimalkan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan".

Celsius mengajukan Chapter 11 Kebangkrutan yang membolehkan perusahaan untuk tetap beroperasi sambil melakukan pengetatan utang. Chapter ini juga memberikan penangguhan pembayaran kepada kreditor selama masa restrukturisasi. Pernyataan bangkrut membuat nilai perusahaan berkurang di masa datang.

Celsius sebagai bank mata uang kripto mengizinkan penggunanya untuk membeli, membayar, dan meminjam dengan mata uang kripto. Kantor pusat Celsius berada di New Jersey namun juga memiliki 100 karyawan di Israel. Perusahaan ini didirikan pada 2017 oleh para pengusaha Israel.

Di media bisnis Israel, Globes, editor ekonomi Eti Aflalo mengatakan, Celsius menggunakan deposito nasabahnya untuk investasi non-likuid. Kemudian menjadi masalah ketika nasabah menginginkan uang mereka kembali saat terjadi krisis kripto baru-baru ini.

"Masalah besar Celsius adalah memanfaatkan deposito nasabah dan menaruhnya di berbagai investasi non-likuid. Sehingga bulan lalu ketika nasabah mulai menuntut uang mereka, modal tidak cukup tersedia untuk membayar seluruh uang nasabah," kata Aflalo.

Aset non-likuid merujuk pada aset yang sulit dikembalikan dalam tunai dengan cepat, seperti real estat.

Celsius mengalami kausalitas dari penurunan yang massif dalam nilai mata uang digital.

Bitcoin, mata uang digital utama, diperdagangkan lebih dari 47.000 dolar AS pada bulan Maret. Namun mengalami penurunan tajam pada bulan Mei dan Juni, menjadi sekitar 20.000 dolar AS.

Mata uang digital lainnya yang mengalami kemerosotan yang sama adalah Ethereum.

Celsius menghentikan perdagangan pada bulan Juni dikarenakan bangkrut.

Kripto sangat populer di Israel, sepertiga warga Israel memiliki mata uang digital.

Seoran karyawan pendanaan kripto di Israel mengatakan, kebangkrutan Celsius tidak mewakili seluruh kondisi kripto di negara itu.

"Saya rasa tidak mewakili bagaimana orang Israel memandang ini, karena ada banyak perusahaan dan pionir kripto berkualitas di sini," katanya kepada Al-Monitor.

Kripto juga digunakan di wilayah Palestina. Pada Januari, Ahmad Abu Amer melaporkan untuk Al-Monitor bahwa kelompok Hamas berencana menggunakan mata uang kripto untuk mendanai operasinya di Gaza.