Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Bali Bangkit Siap Hadapi Nataru

Foto : M Zaki Alatas

gerakan bali bangkit

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA -Guna mengembalikan rasa aman dan nyaman masyarakat ketika berada di tempat wisata, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemekominfo) kembali menyelenggarakan diskusi dengan tema "Bali Bangkit dan Siap Menghadapi Nataru dengan Kewaspadaan dan Kesiapan Pencegahan Covid-19."

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo, Septriana Tangkary, di Jakarta, Kamis (25/11) menjelaskan, kegiatan yang merupakan rangkaian workshop Generasi Positif Thinking (Genposting) tersebut bertujuan menyosialisasikan kembali pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin. Harapannya dapat membangkitkan perekonomian dan pariwisata nasional.

"Kegiatan ini diharapkan dapat membekali masyarakat, UMKM, pelaku usaha pariwisata, serta perangkat desa," ujar Septriana. Menurutnya, program pemerintah di bidang pariwisata untuk mengembalikan rasa aman dan nyaman masyarakat ketika berada di tempat wisata, khususnya Bali.

Sementara itu,Kepala Bidang Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Nyoman Ayu Andriani, menjelaskan pemerintah telah melakukan berbagai inisiatif agar wisatawan berniat datang ke Bali.Di antaranya, digitalisasi pariwisata, penataan jalur agar menyentuh sektor produksi masyarakat. Ini penting untuk dapat meningkatkan perekonomian.

Selain itu, juga sedang dipersiapkan program karantina on-board atau dengan berlayar sebagai inovasi peraturan wajib karantina untuk turis mancanegara. SedangkanDewan Pengurus Daerah Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies, I Putu Winastra, menambahkan, vaksinasi Indonesia sudah melebihi target, tetapi wisatawan masih enggan datang.

Menurut penialaiannya, hal itu berkaitan dengan keharusan karantina, e-visa, dan asuransi. Maka, dalam mempertahankan dan memajukan pariwisata diperlukan strategi jangka pendek dan jangka panjang untuk Bali dan Indonesia.

"Kami merekomendasi untuk evaluasi pembukaan 19 negara. Kemudian, penerapan kembali kebijakan VOA & BVKS dan penerbangan internasional dengan satu kali transit untuk long haul flight yang potensial," tutupnya.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top