Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Bahayanya Rokok Elektrik

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Setiap tanggal 31 Mei, World Health Organiza-tion (WHO) dan seluruh dunia memperingati World No Tobacco Day (WNTD) atau Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS). Kali ini HTTS 2019 fo-kus pada Tobacco and Lung Health.Slogan yang diusung Don't Let Tobacco Take Your Breath. Kampanye ini diharapkan da-pat meningkatkan kesadaran akan dampak negative rokok atau tembakau terhadap ke-sehatan tubuh khususnya kesehatan paru.

Berbagai dampak negative rokok terhadap kesehatan paru adalah kanker paru, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), asma, penyakit infek-si paru, seperti tuberkulosis, pneumonia dan penyakit paru lainnya.Kebiasaan merokoK meningkatkan risiko terinfeksi penyakit tuberculosis dan kematian akibat kegagalan di system pernapasan.Rokok merupakan pe-nyumbang terbesar penye-bab meningkatnya angka kematian dan kesakitan akibat Penyakit Tidak Menular (PTM) di seluruh dunia. Penggunaan produk tembakau tidak hanya berupa rokok konvensional, angka pengguna rokok elektrik juga semakin meningkat di kalangan anak dan remaja.

Di Indonesia, penggunaan rokok elektronik (vape) sudah ditemukan pada anak-anak usia sekolah dasar.Rokok elektronik tanpa fak-ta keamanan yang jelas me-ngenai penggunaannya dapat menggiring opini yang salah tentang produk ini. Rokok elektronik yang beredar di Indonesia sampai saat ini be-lum memiliki informasi yang jelas mengenai isi kandungan bahan kimia dan dampaknya terhadap kesehatan.

Perhimpunan Organisasi Kesehatan melakukan sosiali-sasi terhadap keberadaan ro-kok elektrik yang terdiri dari Perhimpunan Dokter Paru In-donesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiova-skular Indonesia (PERKI), Per-satuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Ika-tan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Ikatan Ahli Kese-hatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) berkesimpulan rokok elektronik berpotensi berba-haya karena mengandung zat kimia yang sebagian bersifat karsinogenik dan menimbulkan kecanduan sehingga dapat mengalami adiksi pula.

Untuk itu, RSUP Persa-habatan dan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) berupaya meningkatkan kesa-daran masyarakat terhadap dampak negatif rokok terha-dap kesehatan secara umum, khususnya terhadap kesehat-an paru melalui pelayanan kesehatan, sosialisasi baha-ya rokok di tempat-tempat umum, pengukuran kadar CO udara ekspirasi pada kelom-pok yang berisiko. ars

Komentar

Komentar
()

Top