Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbudristek Prof. H. E. Aminudin Aziz, M.A., Ph.D

Bahasa Indonesia Sudah Menjadi Bahasa Modern

Foto : ISTIMEWA

Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbudristek Prof. H. E. Aminudin Aziz, M.A., Ph.D

A   A   A   Pengaturan Font

Dalam memajukan industri sastra, pada 2022, Badan Bahasa melalui sub-KKLP Pemodernan pada Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra membuat 32 produk film animasi yang diangkat dari 32 legenda 31 provinsi di Indonesia. Pembuatan produk pemodernan sastra itu melibatkan tim konsultan dari AINAKI (Asosiasi Industri Animasi dan Kreatif Indonesia), para praktisi (sutradara, penulis skenario, pembuat storyboard, pengisi audio, dll), dan tim produksi dari Sekolah Vokasi di bawah koordinasi Ditjen Pendidikan Vokasi. Hasil dari pembuatan produk akan ditayangkan di berbagai media TV dan videotron (bandara, PJKA).

Memajukan industri sastra berarti menjadi bagian dalam membangun ekosistem sastra. Tidak hanya memberikan keleluasaan bagi para sastrawan untuk berkarya, juga mendukung kepada komunitas sastra, penerbitan, dan pembaca untuk dapat mengakses karya sastra dengan lebih mudah. Memajukan industri sastra berarti ikut memperhatikan elemen-elemen lain juga selain sastrawan.

Untuk mendukung hal tersebut, Badan Bahasa selama ini telah memberikan penghargaan baik kepada sastrawan maupun karya-karya sastra terbaik Indonesia. Badan Bahasa juga mulai tahun 2023 akan memberikan bantuan kepada komunitas-komunitas sastra di seluruh Indonesia untuk dapat mengembangkan aktivitas kesastraan dan karyanya.

Beberapa waktu lalu, sempat muncul wacana berkenaan antara bahasa Melayu atau bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Asean. Bagaimana pendapat Bapak tentang hal tersebut?

Keinginan dan upaya pemerintah Malaysia untuk mengusulkan dan menjadikan bahasa Melayu menjadi bahasa resmi di Asean sudah berlangsung cukup lama. Isu ini diangkat kembali oleh Perdana Menteri Malaysia pada saat berkunjung ke Indonesia pada awal April 2022.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top