Badai Matahari Ekstrem Ancam Jaringan Listrik dan Sistem Navigasi
Fenomena langit akibat badai matahari di London, Inggris.
Kekuatan sebenarnya dari badai tersebut akan diketahui sekitar 60 hingga 90 menit sebelum menghantam Bumi saat satelit mengukur semburan energi yang masuk. "Sebagian besar wilayah Asia, Eropa, dan Amerika Utara mungkin dapat melihat aurora, yang sering disebut Cahaya Utara, dalam semalam saat langit gelap dan cukup cerah," kata Kantor Meteorologi Inggris, mencatat kemungkinan besar aurora akan terlihat di seluruh negara itu.
Paparan Radiasi
Selain itu, penerbangan trans-polar antara Eropa, Asia, dan Amerika Utara kemungkinan akan dialihkan untuk menghindari peningkatan paparan radiasi bagi penumpang dan awak pesawat. Pelakunya adalah gugusan bintik matahari yang terlihat di sisi kanan piringan matahari yang berukuran 16 kali lebih lebar dari Bumi.
Matahari, yang berputar melalui siklus 11 tahun dengan jumlah bintik bertambah dan berkurang, mendekati puncak siklus saat ini yang dimulai pada Desember 2019.
Seperti dikutip dari Antara, para pejabat Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional atau National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) AS mengatakan mereka belum pernah mengeluarkan peringatan sebesar ini selama lebih dari dua dekade. Badai G5 terakhir terjadi pada Oktober 2003.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya