Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Babak Baru Persaingan Klopp-Pep

Foto : AFP/Adrian DENNIS
A   A   A   Pengaturan Font

Persaingan Guardiola dan Klopp memasuki babak baru saat tim asuhan kedua pelatih itu bertemu di perempat final Liga Champions.

LONDON - Jurgen Klopp tidak memiliki keraguan untuk memberi hormat pada kemampuan Pep Guardiola untuk menciptakan tim luar biasa. Tapi pelatih Liverpool itu yakin dia bisa menjembatani perbedaan kelas ketika Manchester City mengunjungi Anfield untuk pertandingan leg pertama Liga Champions, Kamis (5/4) dini hari WIB.

Keduanya pertama kali berhadapan langsung saat masing-masing melatih Borussia Dortmund dan Bayern Munich. Berlanjut di Liga Inggris, persaingan antara Klopp dan Guardiola memasuki tahap terbesar saat Liverpool menghadapi City di leg pertama perempat final Liga Champions.

Dua pelatih level atas Eropa, Klopp dan Guardiola tampaknya akan bersaing untuk memperebutkan gelar tertinggi di kompetisi antar klub Eropa itu untuk tahun-tahun mendatang.

Ada kekaguman pada pribadi keduanya. Berbeda dengan sikap saling seteru yang diperlihatkan pelatih yang lebih senior, Klopp selalu memuji Guardiola untuk membuat para pemainnya mengeluarkan kemampuan terbaik.

"Timnya selalu diposisikan dengan baik. Dia selalu memiliki tim-tim hebat yang membuat keputusan bagus," ujar Klopp kepada UEFA.com baru-baru ini. "Di Barcelona itu adalah Xavi, Iniesta, Busquets, Lionel Messi dan seterusnya. Di Bayern Munich dia punya pemain fantastis yang membuat banyak keputusan bagus. Sekarang, dengan Gundogan, Silva, Aguero, Sane di sayap kiri, Sterling di sayap, Gabriel Jesus, mereka luar biasa," sambungnya.

Dari sisi berlawanan, Guardiola adalah pengagum komitmen Klopp untuk gaya permainannya yang menghibur. Pelatih asal Spanyol itu musim lalu menjuluki mitranya sebagai pelatih terbaik di dunia bagi penonton karena menciptakan tim dengan lini serang yang menakjubkan.

Meskipun memiliki kemampuan luar biasa sebagai pelatih, Klopp dan Guardiola memiliki jalur yang sangat berbeda pada awal karier sepakbola mereka.

Petualangan Klopp sebagai pemain berkutat pada klub-klub yang kurang popular termasuk Rot-Weiss Frankfurt dan Mainz. Sementara Guardiola bermain selama lebih dari satu dekade di Barcelona sebelum dia menjadi ikon klub Catalan. Itu tidak berbeda ketika mereka mengambil langkah pertama mereka sebagai pelatih.

Klopp belajar melatih di di Mainz sebelum menikmati lompatan karier setelah ia pindah ke Dortmund pada tahun 2008.

Mengambil alih di Barcelona pada tahun yang sama saat Klopp tiba di Dortmund, Guardiola membuat tim sangat kompetitif dan kemudian itu berlanjut memacu tim menjadi yang terbaik.

Klopp Lebih Unggul

Meskipun Klopp dua kali memenangkan gelar Bundesliga bersama Dortmund, yang juga finis sebagai runner-up Liga Champions pada 2013, pelatih berusia 50 tahun itu belum mendapatkan trofi pertama setelah dua setengah tahun di Liverpool.

Sebaliknya, Guardiola telah mengumpulkan 22 trofi bersama Barcelona, Bayern dan City, termasuk dua mahkota Liga Champions dan enam gelar liga domestik.

Pelatih berusia 47 tahun itu bisa meraih tujuh gelar liga jika City mendapatkan tiga poin yang mereka butuhkan untuk menjadi juara dengan mengalahkan Manchester United pada hari Sabtu.

Namun sebelum itu, Guardiola harus fokus mencari cara untuk meningkatkan catatannya yang biasa-biasa saja melawan Klopp. City unggul 18 poin di atas Liverpool di klasemen Liga Inggris. Tapi tim asuhan Klopp tak akan gentar menghadapi pertemuan untuk ketiga kalinya musim ini.

Kemenangan 4-3 Liverpool atas City pada Januari membuat Klopp menambah keunggulannya pribadinya melawan tim-tim asuhan Guardiola menjadi enam kemenangan, lima kekalahan dan satu hasil imbang dari 12 pertandingan.

Klopp telah menikmati lebih banyak kemenangan atas Guardiola daripada pelatih lainnya dan dia yakin dia dapat menambah catatan itu. ben/ AFP/S-1

Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top