Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ayo Jaga Lingkungan, Komunitas Fotografer Jayapura Gelar Pameran Foto Banjir Bandang

Foto : ANTARA/Gusti Tanati

Para pengunjung yang datang dan menikmati pemeran foto memperingati lima tahun bencana banjir bandang Sentani (2019-2024) yang digelar oleh Komunitas Fotografer Jayapura di Kantor WWF Holey Narey Pos 7 Sentani, Kabupaten Jayapura, Sabtu (23/3/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

Sentani - Komunitas Fotografer Jayapura menggelar pameran foto dalam rangka memperingati lima tahun (2019-2024) musibah banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura.

Pameran foto bencana banjir bandang Sentani berlangsung di KantorWWF Holey NareyPos 7 Sentani, Kabupaten Jayapura, Sabtu.

Koordinator Komunitas Fotografer Jayapura Gusti Tanati di Sentani, Sabtu, mengatakan karya yang ditampilkan dalam pameran ini sebanyak 90 foto dengan berbagai kejadian saat banjir bandang pada 16 Maret 2019.

"Jadi, karya ini kategorinya foto jurnalis dan sosial yang diambil menggunakan kamera maupundroneditampilkan oleh Komunitas Fotografer Kelas Pagi Papua dan saya merupakanstringerfoto di LKBN ANTARA," katanya.

Menurut Gusti, karya-karya foto tersebut disajikan dalam sebuah bingkai berukuran 70x70 cm, dan di dalam satu bingkai tersebut terdapat dua foto.

"Kalau karya saya ada 60 foto, sedangkan dari Komunitas Fotografer Kelas Pagi Papua sebanyak30 foto," ujarnya.

Dia menjelaskan pameran foto ini bertujuan untuk mengingatkan kembali kepada seluruh warga dan pemerintah bahwa Kabupaten Jayapura pernah dilanda banjir bandang yang sangat dahsyat sehingga 105 nyawa melayang serta ratusan orang kehilangan rumah maupun harga benda.

"Kami berharap melalui pameran ini pola pikir masyarakat dapat berubah dengan meningkatkan kesadaran menjaga lingkungan dan menjaga kawasan Cagar Alam Pegunungan (CAP) Cycloop dari kerusakan seperti berkebun dengan menebang pohon-pohon yang ada di kawasan itu," katanya.

Dia mengharapkan masyarakat adat pemilik hak ulayat CAP Cycloop untuk lebih menjaga CAP Cycloop dari kerusakan oleh "tangan-tangannakal" yang dapat mengakibatkan banjir bandang seperti halnya 2019 silam.

"Lokasi-lokasi yang sudah beralih fungsi menjadi kebun di kawasan CAP Cycloop supaya kembali dihijaukan dengan menanam pohon sehingga dapat menyelamatkan kawasan ini sehingga tidak terjadi kembali banjir bandang," ujarnya.

Jumlah pengunjung pameransejak pagi hingga malam diperkirakan sebanyak 200 orang dari berbagai kalangan baikkomunitas fotografer di Papua maupun mahasiswa, pelajar, dan pejabat daerah.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top