Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Ayahnya Kolonel Kopassus, Anaknya Jenderal Bintang Tiga Polisi

Foto : Istimewa

Prajurit Kopassus dan Komjen Pol (Purn) Budi Waseso.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA -Terkenal lugas, tegas dan blak-blakan. Dialah Komisaris Jenderal Budi Waseso yang dikenal dengan panggilan Jenderal Buwas. Jenderal bintang tiga polisi purnawirawan ini sekarang tengah memangku mandat sebagai Kepala Bulog.

Sebelumnya, jenderal kelahiran Parenggan, Pati, Jawa Tengah, 19 Februari 1960 ini menjabat sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), badan pemburu para bandar narkotika di Indonesia.

Jenderal Buwas, namanya mulai melesat sejak ia memimpin tim Propam Polri 'menangkap' atasannya, Komjen Susno Duadji, Kabareskrim saat itu. Ketika itu, Komjen Susno hendak ke Singapura tanpa seizin Kapolri, Jenderal Bambang Hendarso Danuri.

Kala itu, Komjen Susno sedang terlilit sebuah kasus hukum. Di bandara Soekarno-Hatta, Buwas dan personel Propam Polri lainnya mengadang Komjen Susno. Buwas yang ada paling depan berdebat dengan Komjen Susno. Hingga kemudian, tim Propam berhasil membawa Susno kembali ke Mabes Polri.

Kini Susno sudah pensiun. Pun, Buwas, juga telah purnawirawan. Yang pasti sejak penghadangan di Bandara Soekarno-Hatta itu karir Buwas melesat. Nah, soal jenderal yang pernah melontarkan wacana agar bandar besar narkoba itu dikurung di penjara yang dijaga buaya, ada sebuah cerita menarik.

Rupanya, ayah Buwas bukan orang sembarangan. Ayah Buwas yang bernama, Dangir Marwoto merupakan prajurit baret merah. Dibesarkan di Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD), pasukan khusus yang sekarang bernama Kopassus.

Sang ayah, pensiun dengan pangkat Kolonel. Sejak kecil, Buwas dibesarkan dan dididik di lingkungan keluarga tentara. Dalam sebuah wawancara, Buwas bercerita, bahwa ayahnya sebenarnya kurang sreg jika anaknya jadi polisi. Inginnya, sang anak meneruskan jejak sebagai tentara.

Tapi, sikap sang ayah melunak. Hanya dengan syarat, Buwas harus bisa melebihi karir sang ayah.

"Ayah saya selalu bilang, tunjukkan pada saya bahwa pilihanmu itu benar," kata Buwas mengenang perkataan sang ayah.

Buwas pun bertekad, karirnya bisa lebih baik dari sang ayah. Maka, ketika Buwas pertama kali mendapat bintang alias jadi Brigjen Polisi, hal pertama yang dilakukannya menyambangi makam sang ayah untuk melaporkan jika dirinya sudah bisa jadi jenderal.

Pun, begitu, ketika ia diangkat jadi Kabareskrim. Buwas juga 'menghadap' pusara sang ayah, melaporkan jika dirinya sudah bintang tiga.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top