Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Teater "Bunga Untuk Mira"

Awal Baik Mhyajo di Panggung Teater Indonesia

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Mira sangat ekstrovert dan penuh pesona dan menjadi kebanggaan ibu kandungnya, Ibu Suri. Sementara Puti, si anak sambung pribadi introvert. Terlebih perannya di meja makan seperti selalu disisihkan Ibu Suri. Di meja makan, dia selalu ditempatkan di bagian ujung meja. Bagian tengah hanya untuk Ibu Suri, Mira, dan rekan dekatnya.

Mhyajo membagi pentas dalam dua babak, dengan 16 adegan. Pada masing-masing adegan, terasa kerja kreatif *Mundo Gascaro* (yang menyiapkan musik latar dan lagu baru dengan sangat kental bermuatan jazz itu), terdengar sangat menguatkan jalan cerita. Pada adegan 5 di babak pertama misalnya, Mundo memperdengarkan musik latar di atas meja makan, dengan bunyi sendok, garpu yang berdenting menyentuh piring. Ini terdengar detail, cerdas, sekaligus tetap terdengar indah.

Lakon "Bunga Untuk Mira" juga memperlihakan ragam tampilan kostum yang segar, fashionable dan pas untuk tiap karakter pemain. Semua itu disiapkan Klenting Titis Wiyanti dengan detail. Di atas segalanya, peran tata cahaya yang disiapkan Iwan Hutapea layak dipuji lantaran mampu menghidupkan dan memperindah setiap adegan.

Mhyajo menutup pergelaran berdurasi 1 jam 30 menit dengan tak terduga. Ia memperlihatkan adegan flash back, di mana Puti merencanakan adanya kematian. Puti ingin kembali menguasai meja makan di bagian tengah, yang mana posisi itu dikuasai oleh Ibu dan saudara tirinya. Projek tontonan berbayar pertama bagi Mhyajo ini agaknya bakal menjadi pintu gerbang baru bagi kerja kreatif Mhyajo berikutnya yang lebih cemerlang.yzd/S-2


Redaktur : Sriyono

Komentar

Komentar
()

Top