Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kompetisi Minuman

AVPA Kembali Gelar Lomba Teh di Paris

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Organisasi gourmet asal Prancis, The Agency for the Valorization of Agricultural Products (AVPA), bersama Gourmet Selection, pameran utama Prancis untuk para profesional dan ahli gourmet, menggelar lomba teh dan infusion pada 7 Juni mendatang.

Pemenang akan diumumkan pada September 2019. Tahun lalu, Black Tea dari Bankitwangi merupakan satu-satunya teh Indonesia yang memenangkan Gourmet Tea Competition di Paris, Prancis.

Menurut Lauren Pascault, salah satu tea master dari American Tea Masters Association dan ketua kompetisi teh & infusion gourmet AVPA, kompetisi tahun ini sangat berbeda dengan tahun sebelumnya.

"Tahun ini bukan hanya teh yang bisa ikut kompetisi gourmet, namun berbagai minuman infusion juga bisa ikut, seperti chamomile, thyme, lime, hibiscus, jahe, rooibos, matcha, dan sereh. Tujuan kami adalah mencari teh atau minuman infusion yang baik untuk kesehatan dan memiliki ciri khas tertentu dalam rasanya," ujar dia, dalam keterangan tertulis, akhir pekan lalu.

Country Manager AVPA untuk Indonesia, Annelis Putri, menjelaskan bahwa setiap tahun AVPA mengadakan kompetisi Gourmet untuk beberapa produk jadi seperti kopi dan teh, diikuti oleh lebih dari 11 negara penghasil teh dan 24 negara penghasil kopi. Produk-produk yang memenangkan kompetisi ini akan dipertemukan dengan berbagai distributor, cafe dan restaurant di Eropa dan Amerika.

"Bulan Maret lalu, kami sudah membeli 14 jenis roasted coffee dari produsen kopi pemenang kompetisi AVPA, termasuk kopi luwak. Saat ini produk tersebut sedang di-taste oleh berbagai agen reseller dan distributor di Paris dan New York," jelas dia.

Annelis Putri menambahkan di Prancis, penggemar berat kopi, teh, dan minuman herbal lainnya enggan membeli produk tersebut di supermarket. Kebanyakan dari mereka membeli produk tersebut di toko makanan khusus atau epicerie yang mengambil produk minuman tersebut langsung dari negara produsen.

Menurut dia, konsumen di Eropa sadar bahwa produsen tradisional tersebut memiliki kualitas dan nilai know-how turun temurun, yang harus dilindungi dari mass industry. Know-how dari produsen tersebutlah yang membuat sebuah produk teh atau bahkan jajanan pasar, memiliki gastronomic value. Itu juga alasan AVPA menyelenggarakan kompetisi ini, agar produsen memiliki nilai tambah untuk produk mereka.

"Saat ini, permasalahannya adalah pelaku Indonesia yang terlalu terpaku pada kuantitas untuk jual komoditi mentah, bukan pada kualitas untuk jual produk jadi," tukas Annelis Putri.

Selain itu, lanjut dia, kompetisi ini bertujuan untuk meningkatkan image produsen dalam negeri di pasar international dan menaikkan nilai jual produk jadi. Biasanya produk minuman yang memiliki pengakuan dari konsumen Prancis dapat naik harganya sekitar 15 persen. Dengan menjual produk jadi, negara penghasil dan produsennya akan lebih untung daripada hanya menjual komoditas.

Untuk mengikuti kompetisi ini, teh dan minuman infusion harus single-origin, atau tidak dicampur dengan tanaman lainnya. Pemenang dari kompetisi ini akan berkesempatan untuk mengikuti pameran Gourmet Selection di Paris dan mendapatkan label "Gourmet Product Paris 2019" yang dapat ditempelkan pada kemasan produk. eko/WP

Komentar

Komentar
()

Top