Australia Tolak Penuhi Tuntutan Tiongkok untuk Mulai Pembicaraan Tingkat Menlu

CANBERRA - Australia tidak akan menerima tuntutan Tiongkok untuk mengubah kebijakan guna memulai kembali pembicaraan bilateral. Hal itu diutarakan Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne pada Jumat (6/8).

"Kami telah diberitahu Tiongkok bahwa mereka baru akan terlibat dalam dialog tingkat tinggi jika kami memenuhi syarat-syarat tertentu. Australia tidak menetapkan persyaratan mengenai dialog. Kami tidak dapat memenuhi persyaratan mereka sekarang," kata Payne.

Hubungan dengan Tiongkok, yang goyah sejak Australia melarang Huawei dari jaringan broadband 5G yang mulai hadir pada 2018, semakin dingin setelah Canberra tahun lalu menyerukan penyelidikan independen mengenai asal muasal pandemi virus korona, yang pertama kali dilaporkan di Tiongkok tengah tahun lalu.

Tiongkok menanggapi hal itu dengan memberlakukan tarif terhadap sejumlah komoditas Australia, termasuk minuman anggur dan jelai, serta membatasi impor daging sapi, batu bara dan anggur Australia.

Kedutaan besar Tiongkok di Canberra tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai pidato Payne.

Terlepas dari ketegangan bilateral, Tiongkok masih menjadi mitra dagang terbesar Australia. Dalam periode 12 bulan hingga Maret, Australia mengekspor barang-barang senilai 110,1 miliar dollar ke Tiongkok, turun 0,6 persen dari tahun sebelumnya, tetapi ekspor telah didukung oleh menguatnya harga bijih besi, komoditas tunggal terbesar dalam perdagangan dengan Tiongkok. VoA/I-1