Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Atlet Indonesia Fokus Penguatan Mental dan Adaptasi Cuaca di Paris

Foto : ANTARA/Wahyu Putro A

sesi latihan I Pelari Indonesia Lalu Muhammad Zohri berlatih di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Rabu (10/7). Lalu Muhammad Zohri lolos ke Olimpiade Paris 2024 melalui kuota Universality Place.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Penguatan mental dan psikologis atlet serta adaptasi cuaca menjadi fokus atlet Indonesia yang akan berkompetisi di Olimpiade Paris 2024 pada 26 Juli hingga 26 Agustus 2024 mendatang.

Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Surono mengatakan, tantangan mental dan psikologis seringkali menjadi penghalang bagi atlet untuk mencapai performa terbaik mereka. Oleh karena itu, menurutnya, Kemenpora menyiapkan berbagai strategi dan program.

"Sekarang masalahnya adalah mental, psikologis atlet harus dipompa untuk bisa juara. Atlet yang kita seleksi, kita cek dulu motivasinya, bagaimana tekanan internal dan eksternalnya mereka," ujarnya dikutip situs resmi Kemenpora Rabu (17/7).

Seleksi melalui mental merupakan langkah awal Kemenpora untuk menjaring atlet-atlet yang siap mewakili Indonesia di Olimpiade. Seleksi ini tidak hanya berdasarkan kemampuan fisik dan teknis, tetapi juga mencakup evaluasi motivasi dan tekanan internal maupun eksternal yang dihadapi atlet.

Dengan begitu Kemenpora dapat memastikan bahwa para atlet yang terpilih memiliki mental yang siap untuk menghadapi berbagai tekanan dalam kompetisi tingkat dunia.

Dukungan psikologis menjadi bagian penting tak terpisahkan dari program pembinaan para atlet. Melalui konsultasi dan bimbingan yang teratur oleh tim psikologis, atlet diharapkan dapat mengatasi berbagai masalah pribadi mereka sehingga dapat fokus sepenuhnya pada latihan dan pertandingan.

Selain masalah pembinaan mental, Kemenpora juga memberikan dukungan dengan melakukan Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) jangka panjang. Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Wijaya Noeradi mengatakan persiapan Pelatnas di Eropa dilakukan jauh-jauh hari.

Menurutnya, langkah ini diambil untuk membantu para atlet beradaptasi dengan kondisi cuaca dan lingkungan Eropa. Adaptasi ini dinilai penting mengingat Paris memiliki iklim yang berbeda dengan Indonesia, serta sistem lalu lintas yang kompleks.

"Cuaca dan sistem lalu lintas menjadi tantangan utama yang harus dihadapi atlet. Dengan adaptasi lebih awal, diharapkan mereka dapat tampil maksimal di Olimpiade nanti," ujarnya.

Sejak pertengahan Juni, beberapa cabor seperti gimnastik, menembak, panahan, bulu tangkis, dan sepeda sudah berada di Paris untuk memulai persiapan dan Pelatnas secara intensif. ben/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Benny Mudesta Putra

Komentar

Komentar
()

Top