![Atasi Triple Deficit, Harus Beralih ke Ekonomi Produksi](https://koran-jakarta.com/images/article/php2dvmdb_resized.jpg)
Atasi "Triple Deficit", Harus Beralih ke Ekonomi Produksi
![Atasi Triple Deficit, Harus Beralih ke Ekonomi Produksi](https://koran-jakarta.com/images/article/php2dvmdb_resized.jpg)
Sejumlah kalangan menilai Indonesia bisa terbebas dari triple deficit itu tanpa menghambat laju pertumbuhan ekonomi, tapi justru berkelanjutan, jika segera beralih dari paradigma ekonomi konsumsi ke produksi.
Direktur Pusat Studi Masyarakat (PSM) Yogyakarta, Irsad Ade Irawan, mengemukakan paradigma ekonomi konsumsi membuat lebih dari separo pertumbuhan bergantung pada sektor konsumsi. Padahal, sebagian konsumsi tersebut dari impor, seperti pangan dan barang konsumsi yang juga dibiayai oleh utang.
"Demi mengejar pertumbuhan dari konsumsi, kita malah makin bergantung pada impor dan menumpuk banyak utang. Padahal, pada akhirnya pertumbuhan tereduksi oleh defisit perdagangan dan transaksi berjalan," papar Irsad, ketika dihubungi, Rabu (3/7).
Oleh karena itu, lanjut dia, pertumbuhan ekonomi yang tercipta jauh dari berkualitas dan berkelanjutan. Selama ini, dengan pertumbuhan berkisar 5 persen maka kontribusi konsumsi sudah hampir 3 persen. Jadi pertumbuhan riil hanya sekitar 2 persen.
"Bagi negara berkembang seperti Indonesia, pertumbuhan sebesar itu tidak cukup untuk menuju negara maju. Bahkan, kita bisa makin tertinggal dengan negara lain jika tidak segera berbenah," tukas dia.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya