Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Asupan Mikronutrien yang Cukup Kunci Kecerdasan Anak

Foto : istimewa

Sumber makanan yang mengandung mikronutrien. umber makanan yang mengandung mikronutrien. (Istimewa)

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Saat ini perkembangan teknologi digital sudah berkembang sedemikian maju. Salah satu bukti dari pesatnya perkembangan teknologi adalah munculnya kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Penggunaan teknologi AI di kalangan anak-anak membuat banyak orang tua khawatir. Salah satu yang menjadi keresahan adalah apakah anaknya akan mampu bersaing memperoleh lapangan pekerjaan yang baik di kemudian hari nantinya.

Kekhawatiran orang tua sebetulnya cukup beralasan bila. Data Program for International Student Assessment (PISA) tahun 2022 menunjukkan anak Indonesia memiliki nilai lebih rendah dibandingkan rerata seluruh dunia baik di bidang matematika, membaca dan sains.

"Oleh karena itu orang tua perlu mempersiapkan anak sejak dini yaitu dengan memastikan perkembangan kognitif yang optimal khususnya di 1.000 hari pertama kehidupan (1.000 HPK)," kata dr.Herbowo Agung F Soetomenggolo, Sp.A(K), seorang dokter spesialis anak Konsultan Neurologi di RSU Hermina Jatinegara, RSIA Bunda Jakarta dan Brawijaya Hospital Saharjo melalui siaran pers Minggu (18/2).

Ia menerangkan, perkembangan otak manusia 80 persen terjadi di masa 1.000 HPK, dan 20 persen sisanya terjadi hingga dewasa. Untuk mengoptimalkan perkembangan otak, ternyata gizi memegang peranan yang penting.

"Penelitian menunjukkan bahwa gizi mempengaruhi kemampuan kognitif pada seorang anak karena otak membutuhkan nutrisi baik makro maupun mikronutrien yang cukup untuk dapat berkembang. Walaupun sering dikesampingkan, peran mikronutrien justru sangat penting dalam perkembangan otak dan kognitif," katanya.

Asupan mikronutrien yang cukup, dapat mencegah defisit kognitif dan masalah perkembangan jangka panjang. Masing-masing mikronutrien misalnya zat besi, seng, vitamin mempunyai fungsi yang berbeda-beda.

Zat besi penting untuk pembentukan darah merah yang berfungsi mengangkut oksigen ke otak. Selain itu zat besi berguna dalam pembentukan selubung saraf. Seng atau zinkmendukung pengiriman sinyal untuk pembelajaran dan ingatan.

Sedangkan vitamin B kompleks (B6, B9, B12) diperlukan untuk pembentukan neurotransmitter, senyawa kimia yang mentransmisikan sinyal antar sel saraf dan berperan penting dalam pengolahan daya ingat dan peningkatan fungsi otak. Antioksidan seperti vitamin E dan C melindungi sel otak dan mendukung kesehatan kognitif jangka panjang. Kolin memiliki peran penting dalam fungsi otak seperti memori dan pembelajaran.

Dokter Herbowo memaparkan, pada anak usia 6 bulan ke atas, pemenuhan makronutrien dan mikronutrien sangat bergantung pada air susu ibu (ASI) dan makanan pendamping ASI (MPASI). Orang tua dapat memberikan MPASI dalam bentuk MPASI buatan rumah, MPASI fortifikasi kemasan atau kombinasi keduanya.

Tidak hanya pertumbuhan fisik, sejumlah penelitian juga menunjukkan dampak positif MPASI fortifikasi terhadap perkembangan kognitif anak. Penelitian di Tiongkok mengungkapkan bahwa memberikan ASI dan memperkenalkan MPASI khususnya yang diperkaya zat besi, secara tepat waktu sesuai dengan rekomendasi WHO, berperan dalam meningkatkan perkembangan kognitif yang lebih baik.

MPASI fortifikasi memiliki keunggulan selain mudah dibuat, juga memiliki kandungan makronutrien dan mikronutrien yang terukur dan sudah disesuaikan usia. Kandungan mikronutrien seperti zat besi, seng, vitamin B kompleks, C, E dan kolin bahkan sudah diperhitungkan dengan baik.

Hal ini membuat kebutuhan anak relatif akan terpenuhi dan akan membuat perkembangan otak anak akan lebih optimal. Selain itu tekstur MPASI fortifikasi juga dibuat sesuai dengan usia sehingga lebih aman untuk dikonsumsi.

"MPASI fortifikasi tidak diperbolehkan mengandung pengawet, perisa dan pewarna serta tidak boleh memiliki kadar kandungan gula dan garam yang tinggi. Hal ini membuat MPASI fortifikasi bisa menjadi pilihan yang aman, nyaman, dan dapat memenuhi kebutuhan mikronutrien anak sehingga dapat membantu perkembangan kognitif seorang anak," tegasnya.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top