Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

ASTRABI Harapkan Silat Tradisi Mampu Ikuti Perubahan Zaman

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Asosiasi Silat Tradisi Betawi Indonesia (ASTRABI) mengharapkan seni olahraga silat tradisi harus berubah sesuai dengan tuntutan serta perkembangan zaman. Hal tersebut akan mampu menyiasati serangan seni bela diri impor.

"Silat tradisi harus mau berubah sesuai tuntutan dan perkembangan zaman. Peningkatan kualitas SDM, manajemen organisasi maupun kualitas kemasan produk menjadi syarat mutlak bagi setiap aliran silat tradisi dalam menyiasati serangan seni beladiri impor," Kata Ketua Umum ASTRABI, Anwar Albatawi saat workshop Videografi silat tradisi di Cengkareng, Jakarta Barat, kemarin.

Anwar menambahkan, para praktisi silat juga harus mampu memanfaatkan teknologi dalam konteks memasarkan produknya. "Itu sebabnya di samping materi penyajian silat untuk festival, workshop kali ini juga diisi praktik video jurnalistik lewat smartphone. Mulai dari merekam, editing, pengisian suara atau narasi, maupun musik latarnya. Harapan kami, para praktisi silat tradisi mampu memasarkan produk silatnya secara apik lewat media sosial seperti youtube, instagram, facebook, dan lainnya," tambah Anwar.

Lahirnya Perda DKI no 4/2015 tentang Pelestarian Kebudayaan Betawi dan Pergub no 229/2016 tentang Penyelenggaraan Pelestarian Kebudayaan Betawi, ikut melatarbelakangi penyelenggaraan workshop ini. "Aplikasi dari Perda DKI no 4/2015 dan Pergub DKI no 229/2016 membutuhkan kesiapan dari para pelaku seni budaya, termasuk praktisi silat tradisi. LKB menyambut baik upaya yang dilakukan ASTRABI lewat event semacam ini," imbuh Beky Mardani, Ketua Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB), Beky Mardani.

Menurutnya, konsistensi ASTRABI dalam meningkatkan kualitas seni silat tradisi lewat event workshop ini patut untuk diapresiasi. Hal ini membuktikan bahwa upaya pelestarian harus paralel dengan peningkatan kualitas. Workshop yang diikuti 32 perguruan silat tradisi dari berbagai aliran yang bernaung dibawah payung ASTRABI ini merupakan tahap awal.

Selanjutnya, para peserta akan ditantang untuk membuat sebuah sajian silat standar festival. Lima kreasi terbaik akan diberangkatkan untuk mengikuti ajang Festival Silat Tradisional di Bandung pada Oktober mendatang. yzd/S-2


Redaktur : Sriyono

Komentar

Komentar
()

Top