Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Asing Mulai Tertarik Tanam Modal ke Investasi Hijau RI

Foto : ANTARA/Ahmad Fikri

Ilustrasi Menteri BUMN Erick Thohir (tengah), di Cianjur, Minggu (23/1/2022).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Hon Hai Precision Industry Co Ltd (Foxconn), Gogoro Inc, PT Industri Baterai Indonesia (IBC), dan PT Indika Energy Tbk menandatangani komitmen kerja sama untuk membangun ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia dengan nilai total investasi delapan miliar dollar AS atau setara 114 triliun rupiah.

Kerja sama investasi pengembangan ekosistem energi baru berkelanjutan melalui investasi baterai listrik, kendaraan listrik, dan industri pendukungnya dengan skema kerja sama Build-Operate-Localize(BOL) yang juga diteken Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, dan disaksikan Menteri BUMN, Erick Thohir, di Jakarta dan Taipei, Taiwan secara virtual, akhir pekan lalu.

Empat perusahaan akan menjajaki kerja sama investasi ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) yang komprehensif di Indonesia, mulai dari pembuatan baterai listrik (termasuk sel baterai, modul baterai, dan baterai), hingga ke pengembangan industri kendaraan listrik roda empat, kendaraan listrik roda dua, dan bus listrik (E-Bus).

Kerja sama juga mencakup pengembangan industri penunjang EV mulai dari energy storage system(ESS),battery exchange/swap station,bateraidaur ulang, serta riset dan pengembangan (R&D) di bidang baterai elektrik dan EV.

Keseluruhan proyek diperkirakan akan menghasilkan kapitalisasi pasar dengan nilai total lebih dari 100 miliar dollar AS di Indonesia pada tahun 2030.

Bahlil Lahadalia pada kesempatan itu mengatakan nota kesepahaman merupakan kelanjutan dari pertemuan di Taiwan pada bulan Oktober 2021. Kala itu, Foxconn dan Gogoro berminat untuk mengembangkan industri baterai dan kendaraan listrik di Indonesia.

"Pemerintah Indonesia secara sungguh-sungguh akan mengawal rencana investasi ini, dengan mitra BUMN maupun pengusaha nasional di Indonesia. Di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo periode kedua, Indonesia sangat fokus mendorong investasi berkelanjutan terutama mengedepankangreen energydangreen industry," kata Bahlil.

Dia pun akan mengawal komitmen investasi tersebut, termasuk memastikan kelancaran realisasi investasi perusahaan asal Taiwan itu.

"Pemerintah Indonesia akan menangani seluruh perizinan atau urusan-urusan dalam negeri, termasuk insentif investasi akan menjadi tanggung jawab kami. Foxconn dan Gogoro hanya perlu membawa teknologi, modal, dan sebagian pasarnya," kata Bahlil.

Glasgow Climate Pact

Menteri BUMN, Erick Thohir, dalam kesempatan itu mengatakan kolaborasi investasi ini akan mendukung komitmen pemerintah Indonesia padaGlasgow Climate Pact, yang ditandatangani pada26th UN Climate Change Conference of the Parties(COP26) tahun lalu.

"Skema ini tidak hanya membawa investasi danmultiplier effectskepada UMKM dan perusahaan lokal, namun juga akan meningkatkan kemampuan tenaga kerja Indonesia dengan adanya riset dan pengembangan(R&D) serta transfer pengetahuan dan teknologi kendaraan listrik," kata Erick.

Sementara itu, Chairman Foxconn, Liu Young-Way, mengapresiasi komitmen Indonesia terhadap masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Baginya, tidak ada waktu yang lebih tepat bagi Foxconn untuk memulai berinvestasi di Indonesia.

"Kami ingin berkontribusi terhadap visi Indonesia dalam mengembangkan ekosistem energi baru untuk EV lokal mereka dan pasar energi terkait. Kami berharap dapat berbagiplatformterbuka untuk kendaraan listrik (atau dikenal sebagaiplatformMIH) dan model bisnis BOL (Build-Operate-Localize) kami dengan perusahaan lokal Indonesia," kata Liu.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top