Minggu, 19 Jan 2025, 10:16 WIB

Asia Tetap Jadi Pusat Litbang dan Inovasi Global

Foto drone udara yang diambil pada 19 September 2024 menunjukkan pemandangan Zona Kerja Sama Inovasi Sains dan Teknologi Hetao Shenzhen-Hong Kong yang terletak di kedua sisi Sungai Shenzhen di Tiongkok selatan.

Foto: ANTARA/Xinhua

SHINZEN - Asia secara bertahap telah berkembang menjadi pusat penelitian dan pengembangan serta inovasi global, yang ditandai dengan peningkatan signifikan dalam jumlah maupun kualitas klaster inovasi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, menurut sebuah laporan yang dirilis pada Jumat (17/1).

Forum Boao untuk Laporan Inovasi Asia (Boao Forum for Asia Innovation Report) 2024 diselenggarakan bersama oleh Forum Boao untuk Akademi Asia (Boao Forum for Asia Academy) dan Deloitte China.

Laporan tersebut mengungkapkan bahwa pada 2023, sebanyak 100 klaster iptek teratas sebagian besar terkonsentrasi di Asia Timur, Eropa Barat, dan Amerika Utara. Di antara klaster-klaster tersebut, klaster Tokyo-Yokohama di Jepang menonjol sebagai pusat iptek terbesar dan dengan kinerja terbaik di dunia.

Selain itu, klaster Kawasan Teluk Besar (Greater Bay Area/GBA) Guangdong-Hong Kong-Makau telah meraih pengakuan internasional yang semakin meningkat atas prestasinya dalam inovasi teknologi industri, menurut laporan itu.

Laporan tersebut juga menuturkan bahwa Asia Timur memimpin dalam pengajuan paten global, terhitung 62,6 persen dari total pengajuan paten dunia.

Tiongkok menduduki peringkat pertama secara global dalam hal pengajuan dan pemberian paten, dengan 1,677 juta pengajuan dan 920.800 pemberian paten pada 2023.

Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan mendominasi dalam paten kecerdasan buatan (AI) dan teknologi komunikasi.

Redaktur: Lili Lestari

Penulis: Lili Lestari

Tag Terkait:

Bagikan: