Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Stabilitas Keamanan I Tiongkok Tolak Politisasi Perdagangan dan Ekonomi di Asia Pasifik

Asia Pasifik Tidak Akan Dukung Upaya Kobarkan Perang Dingin Baru

Foto : RUNGROJ YONGRIT/AFP

XI JINPING DORONG APEC BANGUN JARINGAN KONEKTIVITAS BERKUALITAS TINGGI I Presiden Tiongkok Xi Jinping berbincang dengan Presiden Indonesia Joko Widodo usai Pertemuan Pemimpin Ekonomi APEC (AELM) ke-29 dalam KTT Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Bangkok, Jumat (18/11). Presiden Tiongkok Xi Jinping mendorong upaya bersama-sama membangun jaringan konektivitas Asia-Pasifik yang berkualitas tinggi.

A   A   A   Pengaturan Font

Dalam sambutan yang didistribusikan Kedutaan Besar Tiongkok di Thailand seperti dikutip dari The Straits Times, Presiden Xi juga mendesak kawasan itu untuk mengusahakan "konektivitas dengan standar yang lebih tinggi".

"Tiongkok akan secara aktif meningkatkan saling melengkapi antara Belt and Road Initiative (inisiatif sabuk dan jalan) dan strategi pengembangan pihak lain untuk bersama-sama membangun jaringan konektivitas Asia-Pasifik yang berkualitas tinggi," tambahnya.

Xi sebelumnya direncanakan akan mengadakan serangkaian pertemuan tingkat tinggi dengan para pemimpin internasional minggu ini dan dijadwalkan untuk berbicara di KTT tersebut, tetapi pidatonya dibatalkan karena jadwal yang bentrok. "Unilateralisme dan proteksionisme harus ditolak oleh semua, setiap upaya untuk mempolitisasi dan mempersenjatai hubungan ekonomi dan perdagangan juga harus ditolak oleh semua orang," katanya.

Meskipun dia tidak menyebut Amerika Serikat (AS) secara khusus, kawasan Asia-Pasifik telah mengalami keretakan ekonomi dan politik yang tumbuh antara Tiongkok dan AS yang mengakibatkan meningkatnya ketegangan.

Pada awal pekan ini, dalam KTT Pemimpin Kelompok 20 (G20) di Bali, Xi telah menyerukan pembangunan inklusif dan mengecam "politik kelompok dan konfrontasi blok". Dia juga mengadakan pertemuan yang memecah kebekuan dengan Presiden AS, Joe Biden, setelah berbulan-bulan meningkatnya perang retorika antara kedua negara.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top