Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kinerja Q1-2018

Aset Bank DKI Tembus Rp51,22 Triliun

Foto : Koran Jakarta/M Yasin

Direktur Teknologi & Operasional Bank DKI Priagung Suprapto (dua dari kanan) bersama Kepala Dinas Perhubungan, Andri Yansyah (dua dari dari kiri) dan Kepala Cabang Bank DKI Walikota Jakarta Timur,Widianto (tiga dari kiri) berbincang-bincang bersama nasabah usai melakukan peresmian Kantor Kas Bank DKI Terminal Terpadu Pulo Gebang di Jakarta, Senin (30/4). Kehadiran Bank DKI di Terminal Terpadu Pulo Gebang ini merupakan upaya untuk meningkatkan layanan keuangan perbankan bagi peningkatan portofolio pembiayaan UMKM kepada para pedagang di kawasan Terminal, serta bagi sejumlah Perusahaan Otobus (PO) yang beroperasi di Terminal Terpadu Pulo Gebang.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kinerja keuangan Bank DKI pada kuartal I- 2018 menunjukkan pencapaian positif yang ditandai dengan pertumbuhan total aset 11,56 persen dari 45,92 triliun rupiah per Maret 2017 menjadi 51,22 triliun rupiah per Maret 2018. Peningkatan aset tersebut ditopang pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tumbuh 17,17 persen dari 33,33 triliun rupiah menjadi 39,05 triliun rupiah.

Direktur Utama Bank DKI, Kresno Sediarsi, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (29/4), mengatakan komposisi DPK tersebut terdiri dari Giro dan Tabungan masing-masing sebesar 8,06 triliun rupiah dan 6,38 triliun rupiah, sedangkan Deposito 24,60 triliun rupiah. Selain pertumbuhan aset dan DPK, bank jelas Kresno terus memperbaiki rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loans/ NPL dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Per Maret 2018, NPL Gross tercatat 4,08 persen, membaik dari sebelumnya 5,37 persen. Sedangkan NPL Nett menjadi 2,58 persen dari sebelumnya 2,86 persen. Membaiknya kualitas kredit tersebut seiring dengan upaya pembenahan proses kredit untuk memastikan penyaluran kredit dilakukan secara prudent. Beberapa hal yang dilakukan antara lain dengan menyempurnakan SOP, penataan kewenangan memutus kredit sesuai dengan prinsip four eyes principles, sentralisasi proses analisa dan administrasi kredit, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia dibidang perkreditan.

"Kami juga gencar melakukan penagihan kredit secara intensif, lelang eksekusi, pengambilalihan agunan dan restrukturisasi kredit," kata Kresno. Penyaluran kredit tambahnya juga menunjukkan pertumbuhan dari 24,27 triliun rupiah per Maret 2017 menjadi 25,41 triliun rupiah per Maret 2018 atau tumbuh sebesar 4,70 persen.

Pertumbuhan kredit yang signifikan terjadi pada sektor mikro dan korporasi, dimana penyaluran kredit mikro tumbuh signifikan sebesar 58,76 persen dari 325,16 miliar rupiah menjadi 516,24 miliar rupiah. Sedangkan kredit korporasi tumbuh 36,34 persen dari 2,95 triliun rupiah menjadi 4,02 triliun rupiah. "Berbagai aktivitas bisnis yang dilakukan tersebut telah berhasil mendorong pencapaian laba per Maret 2018 yang tercatat sebesar 167,42 miliar rupiah," kata Kresno.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top