Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Kudeta di Myanmar I Tiongkok Ingatkan Asean Agar Tak Langgar Prinsip Nonintervensi

Asean Kecewa pada Junta

Foto : Antara/Reuters

Pemimpin junta di Myanmar, Jenderal Aung Min Hlaing

A   A   A   Pengaturan Font

Asean kehabisan kesabaran atas lambannya resolusi konflik di Myanmar dan kini berupaya mendesak Tiongkok agar mau menekan junta di Myanmar.

CHONGQING - Junta yang berkuasa di Myanmar telah mengabaikan konsensus berisikan lima tuntutan yang disepakati dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Association of Southeast Asian Nations/ASEAN) pada April silam. Pernyataan ini tersirat usai diselenggarakannya KTT Asean-Tiongkok di Chongqing, Tiongkok, pada Senin (7/6).

Kekecewaan Asean tercetus setelah pemimpin junta, Aung Min Hlaing, menyatakan telah mengimplementasikan rencana lima poin buatan sendiri yang diklaim untuk tujuan merestorasi demokrasi.

Menurut laporan media pemerintah, Menteri Luar Negeri Wunna Maung Lwin yang diangkat oleh junta, mengabarkan kepada rekan sejawatnya dalam KTT Asean-Tiongkok, bahwa junta telah mencatat kemajuan pesat menjalankan peta jalan damai yang disusun pascakudeta 1 Februari.

"Menlu Wunna Maung mengabarkan di dalam pertemuan bahwa satu-satunya cara memastikan sistem demokratis yang berdisiplin dan jujur adalah dengan mengimplementasikan program lima poin yang dideklarasikan pada Februari silam," lapor harian milik pemerintah Myanmar, Global New Light of Myanmar edisi Selasa (8/6)

Menlu Myanmar pun mengklaim bahwa sebagian besar dari lima poin itu telah direalisasikan antara lain langkah pencegahan wabah Covid-19 dan pembentukan Komisi Pemilihan Umum baru yang akan menyelidiki tuduhan kecurangan oleh Partai National League for Democracy (NLD) pimpinan Aung San Suu Kyi dalam pemilu silam.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top