Asean akan Terus Tekan Junta
Prak Sokhonn Menteri Luar Negeri Kamboja
Pada penutupan KTT Asean, Kamboja yang akan jadi ketua Asean mulai tahun depan menyatakan bahwa blok regional di Asia tenggara yang akan dipimpinnya akan terus mendesak junta agar mau berdialog dengan lawan-lawannya.
PHNOM PENH - Kamboja, yang akan jadi ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Association of Southeast Asian Nations/Asean) mendatang, menyatakan akan mendesak penguasa militer di Myanmar untuk membuka dialog dengan lawan-lawannya. Hal itu diutarakan oleh Menteri Luar Negeri Kamboja, Prak Sokhonn, usai penutupan KTT Asean pada Kamis (28/10).
"Desakan bagi membuka dialog penting karena Myanmar berada di ambang perang saudara," kata Menlu Sokhonn.
"Sementara kita semua menghormati prinsip non intervensi dalam urusan dalam negeri negara-negara anggota, situasi di Myanmar terus menjadi perhatian serius. Situasi itu memiliki dampak negatif di kawasan, kredibilitas asosiasi serta pada rakyat Myanmar," imbuh Menlu Kamboja itu.
Dalam pernyataannya Menlu Sokhonn juga mengatakan bahwa Kamboja akan menunjuk utusan khusus baru untuk Myanmar yang akan mulai bekerja awal tahun depan ketika Kamboja memimpin Asean.
Utusan khusus untuk Myanmar saat ini dipegang oleh Erywan Yusof, yang mewakili ketua Asean saat ini yaitu Brunei dan akan habis masa kepemimpinannya pada akhir tahun ini.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya