AS Umumkan Bantuan Keamanan Baru Rp8,01 Triliun untuk Perkuat Pertahanan Ukraina
Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) pada Kamis (12/12) mengumumkan paket bantuan baru senilai 500 juta dolar AS (sekitar Rp8,01 triliun) untuk memenuhi kebutuhan keamanan dan pertahanan Ukraina dalam perjuangannya melawan Rusia.
Foto: ANTARA/AnadoluWashington - Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) pada Kamis mengumumkan paket bantuan baru senilai 500 juta dolar AS (sekitar Rp8,01 triliun) untuk memenuhi kebutuhan keamanan dan pertahanan Ukraina dalam perjuangannya melawan Rusia.
"Pengumuman ini merupakan pengiriman ke-72 peralatan dari inventaris Departemen Pertahanan (DoD) untuk Ukraina sejak Agustus 2021," ungkap departemen tersebut dalam sebuah pernyataan.
Paket bantuan melalui Presidential Drawdown Authority (PDA) ini akan memberikan Ukraina kemampuan tambahan untuk memenuhi kebutuhan mendesaknya, termasuk sistem pertahanan udara, amunisi untuk sistem roket dan artileri, serta senjata antitank," tambah pernyataan tersebut.
Bantuan ini mencakup amunisi untuk Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (High Mobility Artillery Rocket Systems atau HIMARS), misil anti-radiasi berkecepatan tinggi (High-Speed Anti-Radiation Missiles atau HARMs), peralatan perlindungan kimia, biologi, radiologi, nuklir (CBRN), serta sistem antitank Javelin dan AT-4.
"AS akan terus bekerja sama dengan sekitar 50 sekutu dan mitra melalui Grup Kontak Pertahanan Ukraina dan Koalisi Kemampuan terkaitnya untuk memenuhi kebutuhan medan perang Ukraina yang mendesak dan membela diri dari agresi Rusia," kata departemen itu.
Pada Sabtu lalu, Departemen Pertahanan mengumumkan bantuan keamanan tambahan hampir 1 miliar dolar AS (sekitar Rp16 triliun) bagi Ukraina.
"Paket bantuan keamanan ini memberikan komitmen dukungan tambahan sebesar 988 juta dolar AS (sekitar Rp15,8 triliun) melalui Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina (USAI) yang akan menyediakan Ukraina amunisi untuk sistem roket dan Sistem Udara Tak Berawak," kata mereka dalam sebuah pernyataan.
AS telah memberikan bantuan militer lebih dari 62 miliar dolar AS (sekitar Rp993,5 triliun) kepada Kiev sejak "operasi militer" Rusia dimulai pada Februari 2022.
Berita Trending
- 1 Regulasi Baru, Australia Wajibkan Perusahaan Teknologi Bayar Media Atas Konten Berita
- 2 Ini yang Dilakukan Pemkot Jaksel untuk Jaga Stabilitas Harga Bahan Pokok Jelang Natal
- 3 RI Harus Antisipasi Tren Penguatan Dollar dan Perubahan Kebijakan Perdagangan AS
- 4 Segera diajukan ke Presiden, Penyederhanaan Regulasi Pupuk Subsidi Masuk Tahap Final
- 5 Terapkan SDGs, Perusahaan Ini Konsisten Wujudkan Sustainability Action Plan
Berita Terkini
- Guna Menghindari Rob Tanggul Laut Amat Dinanti
- Badan PBB Terima Dana Rp1,9 Triliun untuk Atasi Pengungsi di Afrika
- Ini Empat Langkah untuk Cegah dan Tangani Kasus TPPO terhadap WNI
- Natal Membangun Persaudaraan
- Ini Francois Bayrou yang Dipilih Jadi PM Baru Sekaligus Akhiri Kebuntuan Politik di Prancis