Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perang Dagang

AS-Tiongkok Akan Lanjutkan Perundingan Hubungan Dagang

Foto : AFP/NICOLAS ASFOURI

Perundingan Dagang - Menkeu AS, Steven Mnuchin (kiri), dan Mendag AS, Wilbur Ross menjelang perudingan dengan pejabat Tiongkok soal hubungan dagang di Beijing, akhir pekan lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Delegasi penasihat ekonomi Pemerintahan Donald Trump telah kembali dari Beijing, Tiongkok, dengan tangan kosong.

Pertemuan delegasi itu dengan pejabat tinggi Tiongkok, akhir pekan lalu, hanya semakin mempertegas bahwa Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok beridiri di sisi yang berseberangan dalam menangani isu perdagangan.

Delegasi AS yang dipimpin oleh Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, menyimpulkan perundingan dua hari dengan pejabat ekonomi Tiongkok yang dipimpim PM Liu He pekan lalu hanya menghasikan kesepakatan untuk terus melanjutkan perundingan.

Namun, waktu dan tempat untuk perundingan selanjutnya belum diumumkan. Sementara itu, ancaman Trump untuk mengenakan tarif hingga 150 miliar dollar AS atas produk impor asal Tiongkok masih terlihat di permukaan.

Ekonom menilai pihak ASTiongkok sama-sama bersikeras dengan memberikan daftar permintaan yang tidak bisa dituruti oleh pihak yang lain.

Trump ingin agar Tiongkok mengurangi surplus perdagangan secara tahunannya dengan AS setidaknya sebesar 200 miliar dollar AS hingga 2020 dan tidak boleh membalas tarif yang dikenakan AS.

Di sisi lain, Tiongkok meminta agar AS menhentikan investigasi terkait akuisisi yang dilakukan Tiongkok atas perusahaan teknologi AS.

Pejabat senior Tiongkok yang tidak ingin disebutkan identitasnya mengungkapkan Pemerintahan Presiden Xi Jinping tidak akan menerima syarat apapun dari AS terkait surplus perdagangan maupun ambisi pengembangan manufaktur tersebut.

"Pertemuan pekan lalu sepertinya hanya mengarah pada penghentian 'pertempuran' untuk sementara," kata Esward Prasad, pakar Tiongkok di Cornell University, seperti dikutip Bloomberg, Minggu (6/5).

Prasad menambahkan dunia internasional akan melihat tensi perdagangan bisa semakin panas. Pasalnya, kini semakin jelas bahwa AS ingin kesepakatan dari Tiongkok dan berharap Negeri Tirai Bambu itu akan menyerah.

Di sisi lain, Tiongkok menginginkan perundingan dengan AS, bukannya mengalah. Media tidak banyak mendapatkan informasi terkait perundingan tersebut.

Pasalnya, media terbesar milik Tiongkok telah dilarang melaporkan apapun selain rilis pers yang diberikan pejabat pemerintah.

Usai perundingan, Jumat (4/5), Trump mengumumkan dia akan mengadakan pertemuan dengan delegasi ekonominya pada Sabtu (5/5) untuk menilai hasil perundingan.

"Kami akan rapat besok untuk menentukan hasilnya, tapi ini sangat sulit bagi Tiongkok karena mereka sangat dimanjakan oleh kemenangan perdagangan AS," tulis Trump lewat akun Twitter-nya.

Saat berbicara di Cleveland, Sabtu, Trump juga menyatakan bahwa AS siap untuk mengatur kembali perdagangannya dengan Tiongkok. Dia menekankan, "jangan biarkan siapapun mengatakan bahwa defisit perdangangan itu baik." SB/WP

Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top