Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

AS Siapkan Rp1,8 Triliun Danai Proyek "Biofuel"

Foto : ANTARA/REUTERS/Brian Snyder

Foto Dokumen: Jagung yang belum dipanen, dibiarkan sebagai penghalang terhadap tiupan salju, berdiri di ladang di sebuah peternakan di Carroll, Iowa, AS, 30 Januari 2020.

A   A   A   Pengaturan Font

NEW YORK - Departemen Energi Amerika Serikat (AS) (DoE), Kamis (26/1) waktu setempat, akan mengumumkan pendanaan lebih dari 100 juta dollar AS atau setara 1,5 triliun rupiah untuk memperluas produksi biofuel atau bahan bakar nabati AS, karena pemerintahan Biden bekerja untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari transportasi dan memenuhi sasaran iklim, kata departemen tersebut.

DoE berencana untuk memberikan 118 juta dollar AS atau setara 1,8 triliun rupiah (kurs saat ini Rp14.980/ dollar AS) kepada 17 proyek yang dirancang untuk mempercepat produksi biofuel, yang dapat dibuat dari biomassa termasuk limbah pertanian, minyak kedelai, dan lemak hewani. Dana tersebut menambah lebih dari 500 juta dolar AS yang telah dimasukkan DoE ke dalam penelitian dan pengembangan bioenergi dan biorefinery selama dua tahun terakhir, kata departemen tersebut.

Presiden Joe Biden telah menjadikan prinsip utama dalam masa jabatannya untuk mengatur Amerika Serikat di jalur yang tepat untuk mengurangi emisi karbon dalam perang melawan perubahan iklim. Biden telah menetapkan tujuan emisi nol bersih pada tahun 2050.

Pendanaan DoE mencakup penghargaan kepada universitas dan perusahaan swasta mulai dari 500.000 dolar AS hingga 80 juta dolar AS untuk berbagai proyek pra-percontohan, percontohan dan demonstrasi, kata departemen tersebut. Proyek-proyek tersebut diharapkan pada akhirnya menghasilkan jutaan galon bahan bakar rendah karbon setiap tahunnya.

"Investasi DoE membantu membangun rantai pasokan bioenergi domestik yang meningkatkan kemandirian energi Amerika, menciptakan lapangan kerja, dan mempercepat penerapan bahan bakar yang lebih bersih untuk kebutuhan transportasi kita," kata Menteri Energi AS Jennifer M. Granholm.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top