Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Perundingan Nuklir

AS: Russia Tak Patuhi "New START"

Foto : AFP/John MACDOUGALL

Senjata Nuklir | Dua aktivis perdamaian mengenakan topeng dari Presiden Russia, Vladimir Putin, dan Presiden AS, Joe Biden, sambil memegang misil nuklir mainan di Brandenburg Gate, Jerman, pada januari 2021 lalu. Pada Selasa (31/1) lalu, AS menuding Russia tak lagi tidak mematuhi perjanjian pengendalian senjata New START.

A   A   A   Pengaturan Font

Saat ketegangan bilateral meningkat akibat perang di Ukraina, AS menyatakan bahwa Russia tak lagi mematuhi  perjanjian pengendalian senjata nuklir dan hal ini menghidupkan kembali ketakutan pada era Perang Dingin akan perang apokaliptik.

WASHINGTON DC - Amerika Serikat (AS) pada Selasa (31/1) mengatakan bahwa Russia tidak mematuhi New START (New Strategic Arms Reduction Treaty), perjanjian pengendalian senjata terakhir yang tersisa di antara kedua kekuatan nuklir utama dunia tersebut, ketika ketegangan meningkat akibat perang di Ukraina.

Menanggapi permintaan Kongres, Kementerian Luar Negeri AS menyalahkan Russia karena menunda inspeksi dan membatalkan perundingan, meski tidak menuduh Moskwa memperbanyak hulu ledak nuklir melebihi batas yang disepakati.

"Russia tidak mematuhi perjanjian untuk memfasilitasi kegiatan inspeksi di wilayahnya," kata juru bicara Kemenlu AS seraya menuduh penolakan Moskwa telah mengancam kelangsungan pengendalian senjata nuklir.

"Russia memiliki jalur yang jelas untuk kembali patuh sepenuhnya. Yang perlu dilakukan Russia hanyalah mengizinkan kegiatan inspeksi di wilayahnya, seperti yang dilakukannya selama bertahun-tahun di bawah perjanjian New START, dan bertemu dalam sesi komite konsultasi bilat eral," ujar juru bicara itu, merujuk pada perundingan yang diatur perjanjian itu.

"Tidak ada yang menghalangi inspektur asal Russia untuk mengunjungi AS dan melakukan inspeksi," imbuh dia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top