Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

AS Rebut Dua Gelar Dunia Lari 100 Meter

Foto : Ferenc ISZA / AFP)

Richardson merebut kemenangan I Sha’Carri Richardson dari Amerika Serikat berselebrasi setelah babak penyisihan 100 meter putri dalam Kejuaraan Atletik Dunia di National Athletics Centre, Budapest, Selasa (22/8). Richardson merebut kemenangan dengan catatan waktu 10,65 detik meskipun berada di jalur sembilan.

A   A   A   Pengaturan Font

BUDAPEST - Sha'Carri Richardson asal Amerika Serikat menghancurkan harapan Shelly-Ann Fraser-Pryce untuk merebut gelar dunia keenam lari 100 m putri. Richardson meraih kemenangan di kejuaraan dunia atletik yang berlangsung di Budapest, Selasa (22/8).

Richardson merebut kemenangan dengan catatan waktu 10,65 detik meskipun berada di jalur sembilan. Kemenangan itu membuat AS merebut dua gelar dari nomor paling bergengsi lari 100 m setelah kemenangan Noah Lyles di bagian putra.

Shericka Jackson dan rekan setim pelari veteran asal Jamaika Fraser-Pryce, masing-masing meraih perak dan perunggu dengan catatan waktu 10,72 detik dan 10,77 detik.

Hasil tersebut perjalanan yang luar biasa bagi Richardson (23). Dia dilarang mengikuti Olimpiade Tokyo yang tertunda karena pandemi tahun 2021. Dia dinyatakan positif menggunakan mariyuana. Dia kemudian melihat harapannya untuk merebut medali di kejuaraan dunia tahun lalu di Eugene pupus karena gagal lolos uji coba tim AS. "Di sini, saya juaranya. Saya bilang akan kembali untuk lebih baik," ujar Richardson.

Fraser-Pryce yang merupakan juara bertahan, sangat bersyukur atas medali perunggu setelah musim yang sulit karena terhambat cedera lutut. "Tahun lalu saya berlari dan menang dengan mencatatkan rekor. Butuh rekor baru untuk menang kali ini," ujar sprinter berusia 36 tahun itu.

"Jadi, itu hanya berbicara tentang tingkat konsistensi sprint seorang perempuan dan mampu memastikan bahwa ketika saya muncul harus memberikan 100 persen," sambungnya. Di perlombaan lain, Grant Holloway menjadi atlet kedua setelah rekan senegaranya asal AS Greg Foster yang mengeklaim tiga gelar juara dunia lari gawang 110 m berturut-turut.

Holloway, 25, mencatat waktu terbaik musim ini dengan 12,96 detik untuk memenangkan emas. Dia berada di depan juara Olimpiade asal Jamaika Hansle Parchment, yang finis dengan catatan waktu 13,07 detik.

"Tiga berturut-turut. Hal utama adalah datang ke sini dan mempertahankan gelar saya," ujar Holloway.

"Saya tidak merasakan tekanan sama sekali. Saya hanya ingin berlari dengan bersih dan tetap tenang di garis finis," sambungnya.

Lempar Cakram

Dua medali dari disiplin lain yang dilombakan Senin malam waktu setempat diraih atlet Swedia. Juara Olimpiade Daniel Stahl memenangkan gelar dunia di nomor lempar cakram. Atlet asal Swedia, yang sebelumnya berjaya di Doha tahun 2019 itu, meraih kemenangan dengan lemparan yang menjadi rekor baru, 71,46 m.

"Ini penampilan terbaik saya," ujar Stahl. "Saya sangat fokus mengatakan 1.000 persen untuk lemparan terakhir," sambungnya. Ceh meraih perak dengan lemparan sejauh 70,02 m. Sementara itu, Mykolas Alekna yang berusia 19 tahun dari Lithuania merebut perunggu dengan jarak 68,85 m.

Di nomor lompat jangkit putra Hugues Fabrice Zango memberi negara Afrika barat Burkina Faso gelar dunia atletik pertamanya ketika menang dengan jarak lompatan sejauh 17,64 m. Atlet Kuba Lazaro Martinez dan Cristian Napoles memenangkan perak dan perunggu.

"Kompetisinya mudah bagi saya," ujar Zango. Dia memenangkan medali perak dunia tahun lalu dan juga meraih medali perunggu Olimpiade pertama bagi negaranya di Tokyo tahun 2021.

Langkah Zango menuju kemenangan menjadi lebih mudah dengan penarikan diri atlet Jamaika Jaydon Hibbert yang berusia 18 tahun di putaran pertama karena cedera. Hibbert merupakan pesaing utama baginya. ben/AFP/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top