Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hubungan Bilateral l Pentagon Keluhkan Serangan Sinar Laser di Djibouti

AS Protes Penempatan Misil di LTS

Foto : AFP/MANDEL NGAN

Sarah Sanders

A   A   A   Pengaturan Font

Amerika Serikat memprotes langkah Tiongkok memasang misil-misil di kawasan sengketa di Laut Tiongkok Selatan dan menegaskan akan ada konsekuensi-konsekuensi yang akan dihadapi Beijing atas aksi militerisasi itu.

WASHINGTON DC - Gedung Putih pada Kamis (3/5) memperingati Tiongkok bahwa akan ada konsekuensi atas peningkatan kehadiran militer di kawasan perairan sengketa di Laut Tiongkok Selatan (LTS).

"Kami amat mengetahui soal militerisasi Tiongkok di LTS. Kami mewanti-wanti Tiongkok aatas hal ini dan akan ada konsekuensi dalam jangka pendek dan jangka panjang," kata juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders.

Dalam pernyataannya, Sanders sama sekali tak menjelaskan apa konsekuensi yang akan dikeluarkan Amerika Serikat (AS) terhadap Tiongkok.

Kawasan perairan LTS saat ini rebutan sejumlah negara seperti Tiongkok, Filipina, Brunei, Malaysia, dan Vietnam. Namun selama beberapa tahun terakhir, Tiongkok amat gencar menegaskan klaim teritorialnya di LTS dengan menduduki sejumlah pulau kecil dan pulau terumbu karang.

Pada Rabu (2/5) lalu, jaringan media berita CNBC mendapat informasi dari narasumber intelijen AS bahwa dalam kurun 30 hari terakhir Tiongkok telah memasang misil antikapal dan misil darat-ke-udara terbaru di sebuah pos militer di pulau buatan di Kepulauan Spratly.

Atas laporan CNBC itu, Tiongkok pada Kamis (3/5) mengeluarkan penegasan kembali bahwa mereka memiliki hak untuk membangun fasilitas pertahanan di kawasan sengketa di LTS, seraya membantah konfirmasi bahwa mereka telah memasang misil terbaru di perairan sengketa itu.
Beijing selama ini memandang bahwa LTS merupakan area kunci bagi mempertahankan kawasan pesisir serta mengamankan rute pasokan minyaknya.

Serangan Laser

Pada bagian lain, Beijing pada Jumat (4/5) membantah tudingan Kementerian Pertahanan AS bahwa warga Tiongkok telah mengarahkan sinar laser versi militer pada pilot-pilot AS yang melintas diatas Djibouti, sehingga mengakibatkan cedera pada pilot-pilot AS dan berpotensi menyebabkan sebuah insiden.

"Setelah dilakukan penyelidikan yang amat cermat, tudingan Pentagon itu tak konsisten dengan fakta," demikian penyataan juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Hua Chunying.

Tiongkok sejak tahun lalu memiliki pangkalan angkatan laut di Djibouti. Di negara yang terletak di tanduk Afrika itu, juga terdapat pangkalan militer AS yang diberi nama Lemonnier. Lokasi antara pangkalan militer Tiongkok dan pangkalan AS hanya terpisah beberapa kilometer saja.

Menurut keterangan juru bicara Pentagon, Dana White, pejabat AS sebelumnya telah mengajukan keluhan diplomatik resmi dan menuntut agar Beijing menyelidiki laporan serangan sinar laser yang terjadi beberapa pekan sebelumnya. "Insiden ini amat serius. Aktivitas itu merupakan ancaman bagi para pilot kami. Kami yakin yang menyerang dengan sinar laser berkekuatan besar itu adalah pihak Tiongkok," kata White.

Dalam salah satu kasus, dua pilot pesawat kargo C-130 Hercules mengalami cedera mata ringan akibat sorotan laser ketika hendak mendarat di Lemonnier, pangkalan udara yang terletak di bandara internasional Djibouti dan merupakan satu-satunya fasilitas militer permanen AS di Afrika. Fasilitas militer AS tersebut biasanya digunakan untuk meluncurkan operasi penanggulangan terorisme di Afrika Timur dan Yaman.

Harian Wall Street Journal yang mengutip keterangan dari pejabat AS, juga menulis bahwa serangan sinar laser sepertinya datang dari pangkalan Tiongkok. Beberapa waktu lalu, Otoritas Aviasi Federal AS (FAA) juga merilis peringatan kepada para pilot untuk berhati-hati di area tersebut. "Ada beberapa aksi yang melibatkan cahaya laser berkekuatan tinggi di daerah itu," pungkas FAA.

AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top