Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kesepakatan Nuklir I Traktat Nuklir AS-Russia akan Terus Berlaku Hingga 5 Februari 2026

AS Perpanjang "New START"

Foto : AFP/CHANDAN KHANNA

Antony Blinken

A   A   A   Pengaturan Font

Sehari sebelum masa berlakunya habis, pemerintah AS pada Rabu (3/2) menyatakan setuju untuk memperpanjang traktat senjata nuklir New START dengan Russia selama kurun waktu maksimum 5 tahun lagi.

WASHINGTON DC - Pemerintah Amerika Serikat (AS) pada Rabu (3/2) setuju untuk memperpanjang traktat nuklir New START (Strategic Arms Reduction Treaty) dengan Russia selama lima tahun lagi. Washington DC menyatakan perpanjangan traktat nuklir ini diharapkan bisa mencegah perlombaan senjata walau terjadi peningkatan ketegangan dengan Moskwa terkait dengan isu penahanan pemimpin oposisi Alexei Navalny.
Sehari sebelum masa berlaku traktat itu berakhir, Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan bahwa AS telah memperpanjang New START dalam kurun waktu maksimum yaitu 5 tahun.
"Presiden Joe Biden telah berjanji untuk melindungi warga Amerika dari ancaman nuklir dengan memulihkan kepemimpinan AS terkait pengendalian dan nonproliferasi (penambahan) senjata," demikian pernyataan Menlu Blinken.
"AS berkomitmen untuk kontrol senjata yang efektif yang meningkatkan stabilitas, transparansi dan prediktabilitas sekaligus mengurangi risiko perlombaan senjata yang berbahaya dan mahal," imbuh dia.
Sebelumnya pada Jumat (29/1) pekan lalu, Presiden Russia, Vladimir Putin, telah meneken UU yang akan memperpanjang traktat nuklir, sehingga New START akan secara efektif terus berlaku hingga 5 Februari 2026.
Traktat ini isinya membatasi kepemilikan jumlah hulu ledak nuklir antara AS-Russia yang bisa diluncurkan hingga 1.550 unit. Pemerintahan AS pada era kepemimpinan mantan Presiden Donald Trump menolak memperpanjang New START jika traktat ini tak diperluas dengan memasukkan Tiongkok.
Menyikapi sikap pemerintah AS terdahulu, Menlu Blinken menyatakan bahwa AS akan menggunakan lima tahun mendatang untuk mengejar diplomasi yang membahas semua senjata nuklir Russia dan bertekad untuk mengurangi bahaya dari persenjataan nuklir Tiongkok yang makin canggih dan terus berkembang.

Terus Tekan Kremlin
Walau setuju untuk memperpanjang New START, pemerintah AS menyatakan akan terus menekan Kremlin pada situasi lainnya seperti dengan menuntut pembebasan pemimpin oposisi Russia, Alexei Navalny, serta pembebasan dua warga AS yaitu Paul Whelan yang ditahan atas tudingan telah melakukan mata-mata, serta mantan marinir bernama Trevor Reed, yang ditahan karena memukul petugas polisi saat mabuk.
Seruan pembebasan itu disampaikan oleh juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki. "Pembebasan mereka dengan secepatnya setelah memperpanjang New START akan menunjukkan bahwa Russia siap untuk mengatasi masalah yang sulit diselesaikan," ujar Psaki kepada awak media.
Presiden Biden juga telah memerintahkan intelijen AS untuk menyelidiki dugaan Russia yang ikut campur dalam pemilihan di AS, tudingan pemberian imbalan uang bagi siapapun yang berhasil menembak anggota pasukan AS di Afghanistan dan dugaan keterlibatan Russia dalam skandal peretasan SolarWinds.
"Bahkan saat melibatkan Russia dalam pengendalian senjata, kami akan tetap waspada terhadap tantangan yang ditimbulkan Russia kepada AS dan dunia," tegas Menlu Blinken.
Sementara itu NATO menyambut baik perpanjangan New START dan menyatakan langkah itu akan menjaga stabilitas internasional walaupun AS harus terus bernegosiasi dengan Russia. "Ini merupakan awal, bukan akhir, dari upaya untuk lebih memperkuat kendali atas senjata internasional," pungkas Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top