Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

AS Minta Warganya Segera Tinggalkan Rusia

Foto : ANTARA/REUTERS/Evgenia Novozhenina

Arsip - Pemain bola basket Amerika Serikat Brittney Griner yang ditahan di bandara Sheremetyevo Moskow dan didakwa dengan kepemilikan ganja ilegal, terlihat berada di dalam sel tahanan terdakwa sebelum sidang pengadilan di Khimki di luar Moskow, Rusia, Selasa (2/8/2022).

A   A   A   Pengaturan Font

Untuk menjaga keselamatan dan keamanan warganya dari tindakan yang tidak pada tempatnya, AS meminta warganya segera tinggalkan Rusia.

MOSKOW - Amerika Serikat meminta warga negaranya untuk segera meninggalkan Rusia karena perang di Ukraina dan adanya risiko penangkapan sewenang-wenang dan pelecehan dari lembaga penegak hukum Rusia.

Kedubes AS di Moskow seperti dikutip dari Antara, Senin (13/2) menyatakan agar warga negara Amerika Serikat, baik yang bertempat tinggal maupun sedang bepergian, untuk segera meninggalkan Rusia, serta meningkatkan kewaspadaan terkait risiko penahanan yang salah.

"Jangan bepergian ke Rusia," kata Kedubes AS.

AS telah berulang kali memperingatkanwarga negaranya agar meninggalkan Rusia.

Peringatan kepada publik terakhir dikeluarkan pada September lalu, saat Presiden Vladimir Putin memerintahkan pengerahan sebagian pasukan.

"Otoritas keamanan Rusia telah menahan warga negara AS dengan tuduhan palsu, memilih warga AS di Rusia untuk penahanan dan pelecehan, mencegah mereka mendapatkan perlakuan yang adil dan transparan, dan memvonis mereka dalam peradilan rahasia tanpa menunjukkan bukti yang kredibel," kata kedubes.

Selain itu, lanjut kedubes, otoritas Rusia secara sewenang-wenang menegakkan hukum setempat terhadap pekerja keagamaan berkewarganegaraan AS serta telah membuka penyelidikan kriminal yang dipertanyakan terhadap warga negara AS yang terlibat dalam aktivitas keagamaan.

Rusia telah membuka kasus pidana melawan seorang warga negara Amerika Serikat atas tuduhan spionase, kata dinas intelijen Rusia (FSB) pada Januari.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top