Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

AS Mencapai Kesepakatan dengan Belanda dan Jepang soal Pembatasan Ekspor Chip ke Tiongkok

Foto : Istimewa

Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, dalam sebuah pengarahan dengan wartawan baru-baru ini.

A   A   A   Pengaturan Font


WASHINGTON - Bloomberg melaporkan, Amerika Serikat (AS) pada Jumat (27/1) telah mencapai kesepakatan dengan Belanda dan Jepang untuk membatasi ekspor beberapa mesin pembuat chip canggih ke Tiongkok.

Dikutip dari Nikkei Asia, perjanjian tersebut akan memperluas beberapa kontrol ekspor yang diadopsi AS pada Oktober ke perusahaan yang berbasis di dua negara sekutu, termasuk ASML Holding, Nikon Corp, dan Tokyo Electron.

Pejabat dari Belanda dan Jepang berada di Washington membahas berbagai masalah dalam pembicaraan yang dipimpin oleh penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jake Sullivan.

John Kirby, juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, sebelumnya mengatakan para pejabat itu membicarakan masalah yang "penting bagi kita bertiga".

"Dan tentunya keselamatan dan keamanan teknologi baru akan menjadi agenda itu," katanya kepada wartawan.

Sebuah sumber yang mengetahui pembicaraan tersebut mengatakan pembatasan ekspor peralatan manufaktur semikonduktor ke Tiongkok adalah salah satu topiknya.

Membuat Belanda dan Jepang memberlakukan kontrol ekspor yang lebih ketat di Tiongkok akan menjadi kemenangan diplomatik besar bagi pemerintahan Presiden AS, Joe Biden, yang pada Oktober mengumumkan pembatasan akses Beijing ke teknologi pembuatan chip AS, untuk memperlambat kemajuan teknologi dan militernya.

Ketika ditanya tentang laporan Bloomberg, Gedung Putih menolak berkomentar di luar pernyataan Kirby sebelumnya.

Kementerian luar negeri Belanda dan juru bicara Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang menolak berkomentar.

Pejabat di Nikon dan Tokyo Electron tidak dapat dimintai komentar ketika Reuters menghubungi mereka di luar jam kerja.

Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte sebelumnya mengatakan bahwa tidak jelas apakah pemerintahnya akan mengungkapkan hasil pembicaraan yang sedang berlangsung dengan AS, mengenai pembatasan ekspor baru untuk industri semikonduktor.


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Berbagai Sumber

Komentar

Komentar
()

Top