Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Stabilitas Kawasan

AS Kembali Serang Peluncur Rudal Houthi

Foto : ISTIMEWA

Antony Blinken, Menlu AS

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Militer Amerika Serikat (AS), pada Rabu (17/1), melakukan serangan terhadap 14 rudal yang siap diluncurkan oleh Houthi di Yaman, setelah Washington kembali menetapkan kelompok pemberontak sebagai entitas teroris atas serangan mereka terhadap kapal dagang di Laut Merah.

Dikutip dari France 24, Houthi yang telah beberapa kali mendapat serangan udara sebagai tanggapan atas serangan mereka pada jalur pelayaran internasional, termasuk sebuah kapal kargo curah milik AS setelah penetapan tersebut. Kelompok yang didukung Iran itu berjanji melanjutkan serangan yang mereka katakan sebagai dukungan terhadap warga Palestina di Gaza.

"Pasukan AS melakukan serangan terhadap 14 rudal Houthi yang didukung Iran yang dimuat untuk ditembakkan di wilayah yang dikuasai Huthi di Yaman," kata Komando Pusat AS atau The United States Central Command (Centcom) dalam sebuah pernyataan.

"Rudal-rudal yang berada di jalur peluncuran ini menghadirkan ancaman nyata terhadap kapal dagang dan kapal Angkatan Laut AS di wilayah tersebut dan dapat ditembakkan kapan saja, sehingga mendorong pasukan AS untuk menggunakan hak dan kewajiban mereka untuk membela diri," kata Centcom.

Hani Kayed, seorang warga kota pelabuhan Hodeida, Yaman, berusia 44 tahun, mengaku mendengar ledakan sekitar pukul 02:16 di timur kota dekat bandara.

Hodeida dan Taez termasuk di antara kota yang menjadi sasaran serangan putaran pertama AS dan Inggris di Yaman pekan lalu. Outlet media Houthi Al-Masirah TV, mengatakan keduanya kembali terkena serangan dalam gelombang terbaru, bersama dengan tiga wilayah lainnya.

Daftar Entitas Teroris

AS sebelumnya mengumumkan pada hari Rabu bahwa mereka akan mengembalikan Houthi ke daftar entitas "teroris".

"Departemen Luar Negeri hari ini mengumumkan penetapan Ansarallah, yang biasa disebut Houthi, sebagai kelompok teroris global yang ditunjuk secara khusus, efektif 30 hari sejak hari ini," kata Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, dalam sebuah pernyataan.

"Selama penundaan implementasi selama 30 hari, pemerintah AS akan melakukan sosialisasi yang kuat kepada para pemangku kepentingan, penyedia bantuan, dan mitra yang berperan penting dalam memfasilitasi bantuan kemanusiaan dan impor komersial komoditas penting di Yaman," katanya.

Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, mengatakan penunjukan tersebut menjadi sarana penting untuk menghalangi pendanaan teroris kepada kelompok Houthi, semakin membatasi akses mereka ke pasar keuangan, dan meminta pertanggungjawaban mereka atas tindakan mereka."

"Jika Houthi menghentikan serangan mereka di Laut Merah dan Teluk Aden, Amerika Serikat segera mengevaluasi kembali penunjukan ini," kata Sullivan dalam sebuah pernyataan.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top