Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan The Fed | Pemerintah Optimistis Penurunan FFR Dapat Pacu Perekonomian Nasional

AS Kembali ke Era Pelonggaran

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) menurunkan suku bunga acuan untuk kali pertama sejak krisis keuangan global pada 2008. Pelonggaran tersebut sebagai respons terhadap peningkatan kekhawatiran atas ketegangan perdagangan dan pelambatan ekonomi global yang mengerem laju pertumbuhan domestik.

Dalam rapat yang berlangsung selama dua hari, hingga Rabu (31/7) waktu Washington D.C, AS atau Kamis (1/8) dini hari WIB, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), dewan kebijakan bank sentral AS, memangkas target suku bunga acuan acuan atau Fed Fund Rate (FFR) sebesar 25 basis poin ke kisaran 2,00-2,25 persen. Besaran penurunan itu sesuai ekspektasi pasar.

Gubernur The Fed, Jerome Powell, mengakui pertumbuhan lapangan pekerjaan kuat dan pengeluaran konsumen kuat. Namun, lanjutnya, output manufaktur menunjukkan tren penurunan selama dua kuartal berturut-turut. Selain itu, investasi tetap bisnis turun pada kuartal kedua, sementara pengurangan inflasi domestik terus berlanjut.

"Komite bergerak dari memperkirakan kenaikan suku bunga tahun ini, ke sikap bersabar tentang perubahan apa pun, dan kemudian ke tindakan hari ini," kata Powell.

Seperti diketahui, The Fed menyetujui empat kenaikan suku bunga pada 2018, melanjutkan langkah menuju normalisasi kebijakan yang dimulai pada 2015. Normalisasi itu ditempuh setelah mempertahankan suku bunga mendekati nol persen selama tujuh tahun. Sejak awal tahun ini, bank sentral mempertahanan FFR.

Terkait penurunan FFR, Tim Duy, profesor di Universitas Oregon dan pakar The Fed, menilai relaksasi tersebut berkenaan dengan upaya menekan risiko pelambatan perekonomian di dalam negeri. "Ini terutama tentang manajemen risiko dan kalibrasi ulang sebagai tanggapan terhadap meningkatnya risiko yang terkait dengan pertumbuhan global dan ketegangan perdagangan," ujar Tim Duy, dalam tulisan opininya di Bloomberg awal pekan ini.

Penguatan Kepercayaan

Sementara itu, pemerintah optimistis penurunan FFR dapat memacu laju pertumbuhan ekonomi nasional pada semester II-2019. Pelonggaran suku bunga acuan The Fed diharapkan bisa meningkatkan kepercayaan konsumen dan investor.

"Maka kita berharap di dalam semester II mulai dari triwulan III (2019) nanti momentum itu mulai terlihat," kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani, di Jakarta, kemarin.

Menurut Sri Mulyani, kebijakan tersebut akan meningkatkan performa perusahan-perusahan dalam negeri yang tahun lalu sempat tertekan akibat kenaikan suku bunga, kenaikan nilai tukar mata uang, dan pelemahan ekspor.

Selain itu, inflasi yang terjaga dengan baik bersamaan dengan momentun pemangkasan suku bunga The Fed akan mengurangi tekanan di negara-negara berkembang dan membuat harga-harga stabil di masyarakat. mad/Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top