Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pelanggaran HAM Perkebunan Sawit

AS Juga Akan Larang Impor CPO dari Sime Darby Plantation Bhd

Foto : ISTIMEWA

Lahan perkebunan milik Sime Darby Plantation Bhd

A   A   A   Pengaturan Font

KUALA LUMPUR - Perusahaan kelapa sawit Malaysia, Sime Darby Plantation Bhd, menjadi target berikutnya yang akan terkena larangan impor crude palm oil (CPO) dan turunannya oleh Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan atau Customs and Border Protection (CBP) Amerika Serikat.

Sime Darby Plantation Bhd menjadi perusahaan kelapa sawit kedua dari Malaysia yang terkena larangan impor ke AS setelah CBP melakukan pelarangan impor dari Felda Global Ventures (FGV) Holdings Bhd.

Sime Darby sangat khawatir bakal mendapatkan larangan ekspor kelapa sawit dan turunannya ke AS. Apalagi Negeri Paman Sam itu merupakan pasar utama bagi produsen dan eksportir minyak sawit terbesar kedua di dunia.

Sime Darby mengaku belum diberi kesempatan untuk oleh AS untuk menjelaskan petisi yang diajukan ke perusahaannya oleh kelompok anti-perdagangan manusia Liberty Shared (LS) pada bulan April lalu.

"Terlepas dari upaya kami untuk berurusan dengan CBP, kami belum memiliki kesempatan untuk memberikan penjelasan apa pun terkait rincian tuduhan oleh yayasan nirlaba LS," kata Sime Darby dalam keterangannya.

FGV Holdings Bhd dan Sime Darby Plantation Bhd dituduh melakukan sejumlah pelanggaran HAM terhadap para pekerja di perusahaan itu.

Pemblokiran impor CPO dari perusahaan ini diumumkan seminggu setelah kantor berita AP memublikasikan hasil investigasinya tentang pelanggaran ketenagakerjaan besar di industri minyak sawit Malaysia itu. AP melakukan investigasi melanjutkan petisi yang diajukan tahun lalu oleh organisasi nirlaba LS.

Dalam investigasinya, AP mewawancarai lebih dari 130 mantan pekerja dan buruh dari delapan negara di dua lusinan perusahaan kelapa sawit - termasuk Felda, yang memiliki sekitar sepertiga saham FGV.

Mereka menemukan banyak pelanggaran, mulai dari gaji yang belum dibayar, kerja paksa dan tuduhan pemerkosaan. Perusahaan itu juga mempekerjakan anak di bawah umur.

AP juga menemukan bukti Muslim Rohingya yang tidak memiliki kewarganegaraan, salah satu minoritas paling teraniaya di dunia, telah diperdagangkan ke perkebunan itu dan dipaksa untuk bekerja.

Akan Menanggapi

Sime Darby berjanji akan menanggapi ringkasan petisi LS dalam pernyataan publik, dan akan terus terlibat dengan organisasi non-pemerintah tersebut untuk mendapatkan rincian dari tuduhan tersebut.

Ekspor tahunan Sime Darby ke Amerika Serikat bernilai sekitar lima juta dollar AS. Perusahaan ini memiliki 240 perkebunan dengan 69 pabrik kelapa sawit yang berada di Malaysia, Indonesia, Papua New Guinea, dan Kepulauan Solomon.

Total perkebunan Sime Darby di Malaysia capai 299.350 hektare (ha), dan di Indonesia sebesar 195.729 ha. Sementara itu, luas lahan di Papua New Guinea dan Kepulauan Solomon capai 96.224 ha. n SB/AFP/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, AFP

Komentar

Komentar
()

Top