Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

AS, Jepang, dan Sejumlah Negara Akan Menawarkan Pendanaan Iklim US$15 Miliar untuk Indonesia

Foto : Istimewa

Melimpahnya batu bara termal Indonesia dan volume besar proyek pembangkit listrik potensial telah lama disebut-sebut sebagai penghalang bagi negara untuk meningkatkan kapasitas energi terbarukan.

A   A   A   Pengaturan Font

"Saya berharap ukurannya akan cukup besar untuk menciptakan kepercayaan dalam memberikan transisi energi," kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati di Forum CEO Bloomberg di Bali.

Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir, sebelumnya mengatakan, ekonomi terbesar di Asia Tenggara ini akan membutuhkan sekitar 600 miliardollar ASuntuk menghentikan pembangkitan batu bara, menambah jumlah kapasitas terbarukan yang serupa dan membuat perubahan lain seperti mengembangkan sektor kendaraan listrik selama tiga dekade ke depan.

Indonesia baru-baru ini meningkatkan target pengurangan emisinya dengan rencana pengurangan gas rumah kaca yang lebih agresif pada 2030, dan telah menetapkan tujuan untuk mencapai nol bersih pada 2060 dengan mengembangkan lebih banyak tenaga surya, panas bumi, dan nuklir. Batubara saat ini mendominasi perekonomian negara, menyumbang lebih dari setengah listrik negara dan merupakan pendorong utama pertumbuhan, dengan Indonesia adalah pengekspor batubara termal terbesar di dunia.

Perjanjian tersebut dimodelkan setelah kesepakatan keuangan iklim senilai 8,5 miliardollar ASuntuk Afrika Selatan yang pertama kali digariskan pada KTT iklim PBB tahun lalu, sementara pembicaraan juga sedang berlangsung mengenai upaya untuk mencapai pakta untuk negara-negara termasuk Senegal dan India.

Afrika Selatan baru bulan ini menerbitkan rencana investasi terperinci, yang menunjukkan betapa rumitnya mengubah kesepakatan awal menjadi proposal yang direalisasikan sepenuhnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top