Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

AS Investasi Rp1,5 Triliun untuk Stasiun Pengisian Daya EV Terbengkalai

Foto : ANTARA/REUTERS/Stringer

Ilustrasi - Seorang petugas menghubungkan kabel pengisi daya ke kendaraan listrik (EV) di stasiun pengisian daya.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan menginvestasikan dana sebesar 100 juta dolar AS atau setara dengan Rp1,5 triliunan untuk pemeliharaan dan perbaikan stasiun pengisian daya EV yang terbengkalai.

The Verge pada Selasa (19/9) mengabarkan, ada lebih dari 6.000 stasiun pengisi daya EV yang saat ini tidak dapat digunakan. Data tersebut bersumber dari database pemerintah AS, dan mewakili sekitar empat persen dari total jumlah stasiun pengisian kendaraan listrik yang tersedia.

Dana dalam perbaikan ini dilaporkan berasal dari investasi pemerintah sebelumnya sebesar 7,4 miliar dolar AS (Rp113,8 triliun), dalam teknologi pengisian daya kendaraan listrik yang disetujui berdasarkan Undang-Undang Infrastruktur Bipartisan tahun 2021.

Selain perbaikan stasiun pengisian daya yang rusak, pemerintah saat ini juga berupaya memasang ribuan stasiun pengisian kendaraan listrik baru di sepanjang jalan raya utama AS. Proyek ini diperkirakan bernilai sekitar 1 miliar dolar AS (Rp15,3 triliun).

Kejadian ini dapat memberikan dampak buruk bagi perkembangan kendaraan listrik di AS. Sementara pemerintah telah mendukungekosistem dengan berbagai insentif agar berkembang, di sisi lain infrastruktur juga menjadi hal yang penting untuk diperhatikan.

"Bayangkan jika GPS membawa Anda ke pengisi daya yang jangkauannya hanya tersisa beberapa mil, namun Anda baru mengetahui bahwa pengisi daya tersebut tidak berfungsi," tulis The Verge.

Basis data Departemen Energi menyatakan bahwa terdapat 151,506 port pengisian daya publik yang tersedia di AS. Dari jumlah tersebut, 6.261 unit tidak beroperasi karena berbagai alasan mulai dari pemeliharaan, kerusakan, hingga masalah listrik.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top