AS Ingin Akses ke Lebih Banyak Pangkalan di Filipina
Kerja Sama Militer | Pasukan AS dan Filipina berfoto bersama di samping pesawat AC-130J Ghostrider di Subic Bay Freeport Zone pada April lalu usai latihan militer gabungan Balikatan. Pada Kamis (14/9), petinggi militer AS dan Filipina merekomendasikan pemberian akses yang lebih besar kepada pasukan AS ke pangkalan-pangkalan di Filipina.
Pemimpin militer AS dan Filipina merekomendasikan pemberian akses yang lebih besar kepada pasukan AS ke pangkalan-pangkalan di Filipina, Rekomendasi itu dikeluarkan di tengah meningkatnya ketegangan regional.
MANILA - Amerika Serikat (AS) sedang mencari akses ke lebih banyak pangkalan di Filipina selain sembilan lokasi yang sudah termasuk dalam perjanjian yang diperluas. Hal itu disampaikan oleh para pemimpin militer kedua negara pada Kamis (14/9), di tengah meningkatnya ketegangan regional dengan Tiongkok.
Dalam perundingan bilateral tahunan di Metro Manila, kepala pasukan Komando Indo-Pasifik AS, Laksamana John C Aquilino, dan panglima militer Filipina, Romeo Brawner Jr, merekomendasikan pemberian akses yang lebih besar kepada pasukan AS ke pangkalan-pangkalan di Filipina, namun pemerintah Filipina perlu terlebih dahulu menyetujui hal ini.
"Jenderal Brawner dan saya membuat rekomendasi kepada para pemimpin senior kami untuk mempertimbangkan lokasi tambahan, namun masih ada pekerjaan yang harus dilakukan di sana sebelum kami mendapatkan jawabannya," kata Aquilino kepada wartawan di markas besar militer Filipina di Quezon City.
Dalam pernyataannya itu, baik Aquilino dan Brawner tidak menyebutkan berapa banyak pangkalan yang mungkin ditambahkan berdasarkan Perjanjian Kerja Sama Pertahanan yang Ditingkatkan (Enhanced Defense Cooperation Agreement/EDCA), namun penambahan empat pangkalan pada Februari lalu sempat menimbulkan kontroversi di Filipina dan membuat marah Tiongkok.
"Kami sedang berdiskusi, namun setiap orang mempunyai atasan dan kami berdua mempunyai atasan, kami akan melakukan pembicaraan tersebut dan memberi atasan kami ruang untuk mengambil keputusan," kata Aquilino.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya