Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perjanjian Nuklir Iran

AS Diduga akan Mundur dari Kesepakatan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, diduga akan mengambil keputusan mundur dari kesepakatan nuklir Iran pada 12 Mei, namun bagaimana ia akan melakukannya masih tidak jelas. Informasi itu disampaikan oleh dua pejabat Gedung Putih dan seorang narasumber yang memahami krisis ini di dalam pemerintah, Rabu (2/5).

"Memang ada peluang bahwa Trump akan membawa AS tetap dalam perjanjian internasional yang membuat Iran setuju mengekang program nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi," kata narasumber itu.

"Adapun alasannya yaitu untuk memelihara persekutuan dengan Prancis dan menyelamatkan muka Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang bertemu Trump pekan lalu dan mendesaknya untuk tetap pada perjanjian tersebut," imbuh dia.

Sementara itu dari sumber diplomat mengatakan keputusan Trump mengakhiri keringanan sanksi AS akan menenggelamkan kesepakatan itu dan dapat memicu serangan balik oleh Iran, yang dapat melanjutkan program senjata nuklirnya atau menghukum sekutu AS di Suriah, Irak, Yaman dan Libanon.

Secara teknis, Trump harus memutuskan pada 12 Mei apakah akan memperbarui keringanan dengan menangguhkan beberapa sanksi AS terhadap Iran.

Salah satu pejabat Gedung Putih, yang enggan disebutkan jati dirinya, mengatakan, Trump kemungkinan akan mengambil keputusan bukan menarik secara penuh dari kesepakatan, namun pajabat itu tidak dapat menjelaskan seperti apa langkah yang akan diambil Trump itu.

Pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Senin (30/4) tentang bukti kegiatan senjata nuklir Tehran, dapat memberikan Trump alasan baru untuk menarik diri, meskipun pengamat AS mengatakan Iran telah memenuhi ketentuan kesepakatan.

Pejabat Gedung Putih mengatakan, Trump kemungkinan besar akan menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran, tetapi ia belum membuat keputusan final terkait hal itu.

Seruan PBB

Sementara itu Iran pada Kamis (3/5) kembali menegaskan bahwa mereka siap meninggalkan kesepakatan nuklir antara negaranya dengan 6 negara kekuatan dunia, jika Presiden AS menarik AS dari kesepakatan itu. "Jika AS menarik diri dari kesepakatan nuklir, maka kami pun tak akan bertahan," kata Ali Akbar Velayati, penasihat kebijakan luar negeri bagi pemimpin spiritual Ayatollah Ali Khamenei.

Sebelumnya tiga negara Eropa yaitu Jerman, Prancis, dan Inggris, telah membujuk Trump agar tak meninggalkan kesepakatan itu. Kini Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa, Antonio Guterres, juga telah meminta Trump agar tak meninggalkan kesepakatan penting itu.

"Timur Tengah akan jadi kawasan yang lebih berbahaya lagi jika kesepakatan diplomatik penting itu ditinggalkan tanpa ada kesepakatan yang lebih baik sebagai penggantinya," pungkas Sekjen Guterres, seperti dikutip dari laman berita The Guardians.

Ant/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara, AFP

Komentar

Komentar
()

Top