Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perang Dagang

AS dan Tiongkok Belum Sepakati Masalah Nilai Tukar

Foto : MANDEL NGAN/AFP

BERTEMU DELEGASI TIONGKOK - Presiden AS Donald Trump saat menerima delegasi perundingan dagang pemerintah Tiongkok, Wakil PM Liu He, di Ruang Oval, Gedung Putih, Washington DC, Jumat (22/2).

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Perundingan dagang antara dua negara ekonomi terbesar di dunia, Amerika Serikat dan Tiongkok, masih belum menyepakati isu sensitif terkait dengan nilai tukar, terutama tentang sikap Tiongkok untuk memenuhi janji untuk tidak mendepresiasi yuan.

Sebelumnya, AS meminta Tiongkok untuk menjaga stabilitas yuan dalam upaya menetralkan devaluasi mata uang Beijing yang dapat melawan tarif kenaikan tarif.

"Kebijakan ini akan menjadi pakta mata uang terkuat yang pernah ada," ujar Menteri Keuangan, Steven Mnuchin, setelah perundingan tingkat tinggi di Washington DC, seperti dikutip sejumlah media, Minggu (24/2).

Perundingan dagang di Washington diperpanjang hingga akhir pekan untuk mendiskusikan kesepakatan dagang yang lebih menyeluruh sebagai upaya mencegah kenaikan tarif produk Tiongkok pada 1 Maret 2019.

Presiden Donald Trump sebelumnya menuduh Tiongkok mempermainkan mata uang untuk mendapatkan keunggulan kompetitif. Namun, Departemen Keuangan Tiongkok berulang kali mengelak telah memanipulasi laporan mengenai pasar valuta asing yang dirilis setiap pertengahan tahun.

Meski demikian, AS tetap meminta Tiongkok untuk menjaga stabilitas yuan sebagai bagian dari negosiasi perdagangan antarkedua negara. Jika berhasil diimplementasi, kebijakan ini akan menetralkan segala upaya Beijing untuk mendevaluasi mata uang dan membuat ekspor lebih murah untuk melawan tarif AS.

Dalam upaya menekan defisit perdagangan AS, Tiongkok telah menawarkan penambahan volume pembelian produk pertanian dan energi asal AS sebagai bagian dari negosiasi.

Kedua belah pihak juga masih bernegosiasi soal reformasi menyeluruh terhadap ekonomi Tiongkok, termasuk soal dugaan pencurian hak kekayaan intelektual dari perusahaan AS.

Pemimpin Perwakilan Dagang AS (USTR), Robert Lighthizer, mengatakan para juru runding telah membuat kemajuan pada masalah-masalah mendasar yang berkaitan dengan ekonomi Tiongkok. Namun, mereka masih menemui hambatan. "Kami menghadapi rintangan besar," katanya, Jumat (22/2).

Departemen Keuangan AS maupun USTR belum memberikan tanggapan soal negosiasi masalah mata uang Tiongkok.

Trump mengatakan, bertemu Presiden Xi Jinping secara langsung untuk menuntaskan setiap masalah. Mnuchin mengatakan pertemuan kedua pemimpin itu direncanakan akan berlangsung di resor milik Trump, Mar-a-Lago, di Florida, akhir minggu ini.

"Keberhasilan negosiasi yuan akan bergantung pada mekanisme penegakan yang dipilih oleh kedua negara dalam keseluruhan perjanjian. Opsi yang sedang dibahas untuk menegakkan kesepakatan adalah AS dapat menaikkan tarif impor jika Beijing melanggar kesepakatan," kata dua orang sumber. bloomberg/SB/AR-2

Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top