Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hubungan Bilateral I Moskwa Tuduh Washington Abaikan Persyaratan Perjanjian

AS dan Russia Akan Bahas Senjata Nuklir Strategis

Foto : AFP/John MACDOUGALL

Perundingan Nuklir l Aktivis perdamaian menggelar aksi teatrikal di depan Monumen Brandenburg Gate, Jerman, baru-baru ini, yang menyerukan agar AS dan Russia melanjutkan upaya perlucutan senjata nuklir. Harian bisnis Kommersant edisi Selasa (8/11) melaporkan diskusi mengenai senjata nuklir strategis antara AS dan Russia sedang disusun.

A   A   A   Pengaturan Font

MOSKWA - Surat kabar bisnis Russia, pada Selasa (8/11), melaporkan diskusi mengenai senjata nuklir strategis antara Amerika Serikat (AS) dan Russia, sedang disusun. Surat kabarKommersantmengutip empat narasumber rahasia yang mengetahui diskusi itu.

Pembicaraan mengenai perjanjian START baru (New Strategic Arms Reduction Treaty) antara AS dan Russia yang bertujuan mengurangi arsenal nuklir telah mandek sejak Russia menginvasi Ukraina pada 24 Februari.

"Russia dan AS sedang mendiskusikan untuk melanjutkan negosiasi pengurangan senjata nuklir dalam beberapa pekan mendatang dalam kontak tatap muka pertama sejak pasukan Rusia menginvasi Ukraina," tulisKommersant.

"Perundingan Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis (New START) dapat berlangsung di negara Timur Tengah yang tak disebutkan namanya, alih-alih tempat tradisional di Jenewa, Swiss, pada akhir November atau awal Desember," imbuhKommersant.

Laporan tersebut menyusul keprihatinan selama beberapa pekan atas kemungkinan eskalasi nuklir Russia di Ukraina yang dipicu oleh ancaman terselubung Presiden Vladimir Putin. Moskwa kemudian mengurangi retorikanya menyusul pembicaraan yang dilaporkan dengan para pejabat AS.

Pakta pengurangan senjata terakhir yang tersisa antara musuh Perang Dingin, New START adalah salah satu dari sedikit wilayah dimana Moskwa dan Washington DC mengatakan mereka terbuka untuk kerja sama meskipun ada ketegangan atas invasi Ukraina dan sanksi Barat.

MenurutKommersant, Washington DC diperkirakan akan meningkatkan dimulainya kembali inspeksi di tempat, di bawah traktat pembatasan nuklir ini. Moskwa sendiri secara resmi menangguhkan inspeksi fisik oleh AS pada Agustus 2022 setelah Presiden Joe Biden meminta Russia dan Tiongkok untuk menunjukkan komitmen mereka dalam membatasi senjata nuklir.

Kementerian Luar Negeri Russia pada saat itu mengindikasikan bahwa sanksi Barat, pembatasan visa, dan penutupan wilayah udara atas perang di Ukraina, telah mempersulit Moskwa untuk melakukan inspeksi di wilayah AS.

MenurutKommersant, Russia dan AS terus mengadakan diskusi jarak jauh tentang START Baru sebagai pengganti pembicaraan langsung.

Pengiriman Misil

Sementara itu, Ukraina telah menerima kiriman pertama Sistem Misil Canggih Permukaan-ke-Permukaan Nasional (NASAM) dan sistem pertahanan udara Aspide dalam perangnya melawan pasukan Russia.

"Kami akan terus menembak jatuh target-target musuh yang menyerang kami. Terima kasih kepada mitra-mitra kami: Norwegia, Spanyol dan AS," kata Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksii Reznikov, dalam cuitan diTwitter.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, bulan lalu mengatakan AS sedang mempercepat pengiriman NASAM ke Ukraina setelah serangan signifikan Russia terhadap infrastruktur energi Ukraina. VoA/TheMoscowTimes/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top